TANGERANGNEWS-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menyatakan, pihaknya mengalami kekurangan obat tami flu dalam menangani sekitar 4.000 pasien sekaligus santri di Pondok Pesantren Dar-Al Qolam Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang yang diisolasi karena diduga terjangkit virus flu babi (H1N1). Total dari 4.000 santri saat ini baru berkisar 2.900 siswa di pondok pesantren itu yang sudah mengkonnsumsi obat yang efektif menyembuhkan virus flu babi tersebut. “Kita saat ini kekurangan tamiflu. Untuk itu, kami masih menunggu adanya kiriman dari pusat,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hani Heriyanto saat dihubungi TANGERANGNEWS sore ini. Karenanya, agar penanganan yang dilakukan bisa efektif. Dinkes Kabupataten Tangerang yang dibantu puskesmas setempat memprioritaskan pemberian tablet tami flu Untuk yang suhu panas tubuhnya tinggi. “Ya, kita harus seperti ini. Memprioritaskan untuk mereka yang mengeluh karena suhu panas tubuhnya,” ungkap Hani. Ditanya kapan akan tiba obat tami flu tersebut, Hani mengakui,secepatnya akan turun. Sebenarnya, kata dia, pihaknya mentargetkan seluruh santri yang berjumlah sekitar 4.000 orang tersebut akan mendapatkan tami flu. Bahkan bukan hanya santri, warga sekitar dan pengajar di Pondok Pesantren Dar Al Qolam itu juga akan mendapatkan tami flu. “Kalau kami sih menginkan seperti itu,” katanya. Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 40 santri dari sekitar 4.000 jiwa di pesantren terbesar di Tangerang itu telah diambil sampel darahnya oleh petugas Puskemas Jayanti dan Dinkes Kabupaten Tangerang pada Kamis (16/07). Berawal adanya laporan warga setempat pada Selasa (14/07) lalu yang menginformasikan adanya demam mendadak menimpa puluhan penghuni di kompleks pesantren tersebut. (Derby Amanda Luthfiny)