TangerangNews.com

Awas ! 15 Bahan Makanan Beracun Masih Dijual di Tangsel

| Kamis, 16 Agustus 2012 | 10:43 | Dibaca : 2330


Sidak Tim Gabungan BPOM di Ciputat Tangsel. (tangerangnews / bambang)




TANGERANG-Belasan makanan yang dijual di Pasar Ciputat, Kota Tangsel mendekati Lebaran masih mengandung bahan kimia berbahaya, formalin dan borak. Makanan beracun ini setiap hari dijual bebas dan dikonsumsi masyarakat.

Sidak gabungan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banten dengan dinas terkait di Kota Tangsel pada Rabu (15/8) di Pasar Ciputat terdata dari 19 sampel makanan yang diteliti.
 
Lagi-lagi  ditemukan 15 makanan beracun.
Dinas Kesehatan Tangsel yang membawa tim Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) langsung meneliti semua makanan di tempat.
 
 Hasilnya, 15 makanan mengandung formalin dan borak. Diantaranya, 4 boks tahu putih besar, pacar cina, kolang kaling, rumput laut, sosis merah kemasan, mutiara merah, mutiara kuning, kerupuk merah, manisan ceri, bleng ap jago, mutiara merah.

"Tahu puih besar sebanyak empat boks positif mengandung formalin hingga melebihi batas ppm, yaitu lebih dari 1,5 ppm. Sedangkan puluhan bleng cap jago tersebut positif mengandung borak, yang seharusnya hanya boleh dijual di toko kimia," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Tangsel,Muhamad, usai melakukan sidak di Pasar Ciputat.

Menurut Muhamad, Sejumlah pedagang saat melihat razia banyak yang meninggalkan dagangannya. "Barang sitaan ini selanjutnya kami serahkan ke polisi untuk menindaklanjuti. Karena saat razia banyak pedagang yang mengatakan itu hanya barang titipan. Sedangkan yang punya belum dapat diketahui. Selain itu, kita juga akan melakukan penyelidikan hingga ke tempat produksi, untuk mengetahui siapa yang mencampurkan barang berbahaya-nya tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Imam (26), salah seorang pedagang di Pasar Ciputat  yang barang dagangannya banyak terbukti mengandung bahan berbahaya, mengaku tidak tahu menahu adanya bahan pengawet pada barang dagangannya. "Tak tahu, saya hanya dititipin untuk menjualnya," ungkapnya.