Korban Diduga Telah Dihipnotis dan Diperkosa
TANGERANGNEWS-Devi,27 warga Cirebon, Jawa Barat yang diduga merupakan korban hipnotis dan pemerkosaan akhirnya meninggal pada Minggu (23/02) setelah diketahui berada di Kelurahan Pamulang Timur, RT1/1 Kecamatan Pamulang , Kota Tangsel sejak Minggu (15/02).
Muhammad ketua RT setempat mengatakan, Devi datang dalam kondisi lemah ketika ditemui warga. Devi ketika masih dalam keadaan sadar kepada warga mengaku niatnya datang ke Pamulang untuk mencari kontrakan, agar mudah mencari alamat saudaranya di Jakarta. Namun, ketika akan ke Pamulang, Devi sudah dalam keadaan lemah, bahkan tubuhnya ditemukan ada beberapa luka.
“Berdasarkan kesepakatan warga, kami pun membawanya ke Pos Hansip yang tepat berada ditengah pemukiman warga. Sebab pihak Puskesmas dan aparat kepolisian ketika kita lapor tak dapat respon,” ucapnya. Warga akhirnya merawat Devi di Pos Hansip dengan seadanya. Meski akhirnya datang juga petugas dari Kecamatan Pamulang dan dokter dari Puskesmas. “Kalau dokter sih bilangnya, Devi kena pembiusan. Di kemaluannya juga seperti ada bekas kekerasan seksual,” tuturnya.
Koordintor UGD RSUD Kabupaten Tangerang dr Udin Suprayogi mengatakan, jenazah Devi dibawa petugas Polsek Pamulang pada Minggu (23/02) malam. Setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban sementara, pihaknya tidak menemukan adanya unsur pembiusan maupun pemerkosaan. “Tetapi mungkin nanti hasil visum bisa menerangkan semuanya. Namun visum diperlukan jika pihak kepolisian menginginkannya. Jenazah memang ketika datang ke sini terlihat memiliki banyak macam persoalan penyakit,” tandas Udin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hani Heriyanto mengatakan, pihaknya tidak bukannya tidak mau merawat pasien. Namun masyarakat yang tidak mau membawanya. masyarakat Kelurahan Pamulang Timur hanya sekedar melakukan pelaporan tanpa membawa si korban untuk diberikan perawatan.
Ketika ditanyakan tentang kelengkapan administrasi tentang korban yang dilaporkan, mereka tidak datang kembali ke Puskesmas. “Kami mana tahu korban telah kritis dan seharusnya mereka membawa minimal keterangan dari RT/RW saja sudah cukup,” ucap Hani. Pantauan tangerangnews.com di ruang mayat RSUD Kabupaten Tangerang belum ada keluarga korban yang datang ke RS tersebut. (den)