TangerangNews.com

Penggusuran Warung Remang-remang di Palem Semi Dilawan

| Kamis, 3 Januari 2013 | 17:18 | Dibaca : 6082


Warung Remang-remang di Palem Semi. (tangerangnews / rangga)


 

 
TANGERANG-Penggusuran sejumlah warung remang-remang (warem) di sepanjang Jalan Palem Raya, Palem Semi, Kecamatan Cibodas. Kota Tangerang yang dilakukan  oleh pihak pengembang mendapat perlawanan dari warga setempat. Akhirnya penggusuran gagal dilakukan pada Kamis (3/1) ini.
 
Awalnya pengembang perumahan Palem Semi menurunkan massa untuk membongkar puluhan lapak dan warung-warung yang berdiri lahan milik penembang. Namun, sejumlah warga dan pemilik warung menolak dibongkar. Unuk mencegah bentrokan, polisi dan Satpol PP datang ke lokasi. Akhirnya warga dan pemilik warung di kumpulkan unuk berunding.
 
Camat Cibodas Deni Koswara yang berada di lokasi mengatakan, penggusuran tersebut dilakukan oleh tim dari pihak pengembang, namun tanpa koorinasi dengan Kecamatan. Pihaknya pun datang ke lokasi untuk mencegah adanya bentrokan dengan warga setempat. “Kita bertindak untuk mencegah gesekan di masyarakat. Saya tidak mau warga saya bentrok karena hal ini,” katanya.
 
Menurut Deni, warung dan lapak di pinggir jalan Palem Semi sudah berdiri sejak lima tahun yang lalu. Namun ia mengaku tidak bisa menertibkannya karena berdiri di atas lahan milik pengembang. “Itu bukan kewenangan kita, tapi jadi ranah Polsek,” paparnya.
 
Penggusuran sendiri sudah dilakukan pihak pengembang selama sebulan terakhir. Saat ini haya tinggal enam warung yang tersisa. Namun ia memantah kaalu warung itu dijadikan tempat mesum. “Warung remang-remang mah sudah tiadak ada. Kalau itu lama kita gusur. Saat ini yang digusur warung makan dan lapak-lapak saja,” tukasnya.
 
Sementara Mita, seorang warga Karawaci mengatakan, warung-warung di Palem Semi memang kerap dijadikan tempat mesum saat malam hari. Ia setuju kalau warung remang-remang itu akhirnya di bongkar. “Banyak yang berbuat asusila, apalagi pasangan remaja. Harusnya dibongkar dari dulu,”ungkapnya.(RAZ)