TangerangNews.com

Lahan Kritis Penyebab Banjir Tol Tangerang-Merak

| Senin, 14 Januari 2013 | 18:43 | Dibaca : 2051


Tol Banjir. (tangerangnews / ist)


 


SERANG – Seluas 63.692,83 hektare  lahan di hulu dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung kritis akibat adanya pembukaan lahan untuk pertambangan dan penebangan hutan rakyat. Akibatnya, saat musim hujan, banjir terjadi di aliran Sungai Ciujung hingga memutuskan akses jalan tol Tangerang – Merak, beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten M Yanuar mengatakan,  dari luas lahan kritis 63.692,83 hektare ini, terdapat tiga kategori, yaitu lahan yang sangat kritis seluas 222,43 hektare, lahan kritis 19.415,77 hektare dan lahan agak kritis seluas 44.054,63 hektare.  

“Dari analisa kehutanan yang kami lakukan, banjir yang memutuskan jalan tol (Tangerang – Merak) salah satunya terjadi karena hutan yang kritis, akibat penambangan dan penebangan pohon,” ujar M Yanuar, usai menghadiri Rapat Paripurna Penyampaian Hasil Reses DPRD Banten, di Geduang DPRD Banten, Senin,(14/01).   

Yanuar juga menerangkan, banjir yang memutuskan jalan tol itu juga akibat bentang alam sepanjang DAS Ciujung yang landai. Sehingga, saat musim hujan tiba, air di Sungai Ciujung yang memiliki panjang 90 kilometer sulit mengalir. “Dari permukaan air laut, aliran Sungai Ciujung hanya 25 meter, sehingga  pergerakan air di Sungai Ciujung lambat,” tuturnya.

Tidak hanya itu, jenis tanah di DAS Ciujung yaitu Podsolik  atau bersifat gembur dan memiliki kecenderungan tidak kuat dan mudah terkikis, sehingga di DAS Ciujung terjadi pendangkalan. “Tanahnya mudah erosi. Dari erosi itu masuk kesungai sehingga terjadi pendangkalan sungai,” katanya.

Menurut Yanuar DAS Ciujung dibagi tiga wilayah, yaitu hulu, tengah, hilir. Untuk daerah hulu, dibagi kedalam tiga Sub DAS Ciberang, Cisimeut, dan Ciujung Hulu yang terdapat di Gunung Halimun. Sedangkan untuk wilayah tengah, DAS Ciujung dimulai dari Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dan sebagaian wilayah Gunung Karang, Kabupaten Pandeglang, hingga jalan tol Tangerang – Merak. 

“Untuk wilayah hilir dimulai dari  jalan tol Tangerang - Merak hingga muara sungai ciujung yang ada di Pantai Utara Kabupaten Serang,” terangnya.

Untuk solusi pencegahan banjir di Sungai Ciujung dari analisa kehutan perlu dilakukan perbaikan lahan kritis di daerah hulua sungi Ciujung, pengerukan pendangkalan sugai Ciujung, dan pembuatan waduk karian. “Selain itu adanya penyempurnaan Peraturan Menteri, No 30/ 2012, tentang penanta usahaan hasil hutan kayu, yang berasal dari hasil hutan rakyat, yang didalamnya terdapat membolehkan hutan rakyat ditebang tanpa izin,” ujarnya. (ABY)