TangerangNews.com
16 Imigran Asal Afganistan Ditangkap di Pandeglang
| Senin, 21 Januari 2013 | 18:59 | Dibaca : 1126
Imigran Gelap. (tangerangnews / dira)
CILEGON – Sebanyak 16 imigran dari 18 imigran gelap di sekitar Pulau Tinjil, Kabupaten Pandeglang, Banten ditangkap petugas gabungan Polair Polda Banten, TNI AL, Badan Search and Rescue Nasional Jakarta dan Imigrasi Kota Cilegon. Dua diantaranya berhasil melarikan diri dengan cara melompat dari atas kapal.
Dari informasi yang dihimpun, para imigran ini ditangkap saat berada di atas kapal kayu tanpa nama dengan muatan 18 orang di titik koordinat 07.21. 71 S - 105.15.90 T atau sekitar 23 mil Barat Daya Pulau Deli, Banten pada Sabtu (19/1) lalu.
Kapal yang digunakan warga Afganistan yang hendak menuju Pulau Christmas, Australia untuk mencari suaka ini mengalami kebocoran.
Kepala Kantor Basarnas Jakarta, Ketut Purwa mengatakan, tertangkapnya para imigran ini berawal dari laporan adanya kapal imigran yang bocor di sekitar Perairan Banten, saat Basarnas melakukan evakuasi korban banjir di Jakarta. Dengan adanya laporan tersebut, Basarnas langsung berkoordinasi dengan pihak Australia untuk mengevakuasi imigran tersebut.
"Imigran itu terdampar diwilayah perairan Banten. Akhirnya, setelah dilakukan evakuasi oleh pihak Australia, kami menjemput para imigran itu," terangnya.
Setelah melakukan penjemputan, dari awalnya terdapat 18 imigran, namun hanya 16 imigran yang berhasil dievakuasi ke Pelabuhan PT Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon. Karena untuk dua orang Imigran lagi dinyatakan meloncat saat berada diatas kapal Australia. “Pencarian kedua orang tersebut terhalang arus laut yang kuat di sekitar Pulau Deli, Banten,” katanya.
Ketut menuturkan, tidak melakukan pencarian terhadap dua imigran tersebut. Sebab, Basarnas masih disibukan dengan musibah banjir di Wilayah Jakarta. Sehingga fokus yang dilakukan Basarnas yaitu menangani masalah banjir tersebut. "Memang ini soal kemanusiaan, tetapi ribuan jiwa di Jakarta sedang membutuhkan bantuan kami. Kebutuhan bantuan untuk warga DKI (Daerah Khusus Ibukota) lebih kami utamakan," tuturnya. (ABY)