TangerangNews.com

Korban Ditemukan Bertumpuk

| Jumat, 7 Agustus 2009 | 12:08 | Dibaca : 338

TANGERANGNEWS-Akhirnya Tim SAR berhasil mengevakuasi seluruh korban pesawat Merpati jenis Twin Otter yang jatuh Minggu (6/8) lalu di Ampisibil Kabupaten Pegunungan Bintang. Proses evakuasi 15 korban pesawat naas tersebut berjalan sukses. Tim SAR bermalam di sekitar lokasi jatuhnya pesawat sejak pagi kemarin telah bekerja keras membawa seluruh penumpang yang tewas di base camp, untuk selanjutnya diangkut dengan Heli Camof ke Oksibil ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang pukul 15.22 WIT, dan diangkut dengan pesawat Pelita Air tiba di Bandara Sentani pukul 16.15 WIT. Isak Tangis dari keluarga korban langsung pecah begitu satu persatu jenazah diturunkan dari pesawat. Selanjutnya dengan iring-iringan mobil ambulans, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk di identifikasi. Danlanud Jayapura Kol. Pnb. Suwandi Miharja mengatakan hampir semua korban tewas dalam kondisi tubuh yang tidak utuh, alias ada yang sudah terpisah anggota tubuhnya. "Kondisi pesawat hancur, hanya hanya utuh ekor pesawatnya saja. Dan semua korban berada dalam satu lokasi," ungkapnya kepada wartawan di Hanggar Auri Sentani kemarin. Lalu bagaimana dengan kotak hitam alias black box menurut Danlanud Twin Otter tak memiliki kotak hitam tapi hanya memiliki CDA yang fungsinya hampir sama dengan kotak hitam, dan alat tersebut masih terus dicari. Salah seorang anggota tim SAR yang namanya enggan dikorankan menuturkan evakuasi korban dari pesawat cukup alot karena posisi pesawat berada di lereng gunung dan tebing yang curam, sementara ketinggian lokasi diperkirakan 9000m dpl sehingga menyulitkan Tim SAR dalam melakukan evakuasi korban. Dia memperkirakan pesawat kemungkinan menabrak gunung akibat cuaca buruk, namun untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan melalui CDA yang ada dalam pesawat. Sementara itu dari informasi yang diterima semua korban ditemukan tewas dalam keadaan duduk. Sementara ada juga penumpang yang saling bertumpuk di dalam kabin pesawat, bahkan ada juga orang tua yang ditemukan memeluk anaknya. Ditempat terpisah, dari pantauan , tim dokter dari RS Bhayangkara sejak pukul 18.00 WIT terus melakukan identifikasi mayat korban, sedangkan keluarga korban dengan setia menunggu hasil identifikasi. Setelah proses identifikasi selesai jenazah dimasukkan didalam peti yang sudah disiapkan. Ditempat terpisah General Maneger Merpati North Region Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua, Donny Rurut menyampaikan turut berduka cita atas musibah tersebut. Menurutnya Merpati tetap bertanggungjawab dan berkewajiban untuk melakukan upaya-upaya seperti mengevakuasi korban, dan menyiapkan logistik, seperti angkutan untuk membawa para korban ke daerahnya masing-masing, diantaranya, ke Batom Pegunungan Bintang, Toraja, dan Jakarta. Mengenai santunan kepada korban Donny mengatakan hal itu akan tetap diberikan. "Santunannya jelas kami berikan sesuai aturan pemerintah yang ada. Para korban kami akan bawa ke daerahnya setelah selesai diidentifikasi. Para ahli waris sudah kami hubungi untuk santunan itu," imbuhnya. Soal nama korban yang namanya berbeda dalam manivest, pada dasarnya pihak Merpati tidka mempersoalkannya, dan tetap bertanggungjawab terhadap semua korban dalam pemberian santunan itu.(ir/jp)