TangerangNews.com

Noordin Dipastikan Tewas Saat Penggerebekan di Tamanggung

| Sabtu, 8 Agustus 2009 | 13:25 | Dibaca : 302

TANGERANGNEWS- Noordin M Top diperkirakan tewas dalam baku tembak antara Densus 88 dengan para teroris. Kepastian ini dikuatkan dengan pernyataan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri atau biasa disapa BHD. Bahkan, tewasnya Noordin Kapolri langsung terbang menuju TKP di Temenggung. Sementara itu, di TKP saat ini satu jenazah telah dibawa oleh ambulans. Namun belum dipastikan siapakah mayat dalam ambulans tersebut. Beredar kabar, mayat tersebut adalah Noordin M Top. Hedak dibawa ke mana juga belum jelas. Ada yang menyebut ke Semarang, ada yang menyebut ke Jakarta. Kronologi Pengepungan Rumah Mohzahri (70) yang beralamat di Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung masih terus dikepung Densus 88 hingga pukul 04.40 WIB, Sabtu (8/8). Rumah ini sudah diintip Densus 88 sejak Kamis (6/8/). Berikut kronologi pengepungan rumah berbatu bata tanpa plester ini: - Kamis (6/8), sejumlah personel Densus 88 memantau lokasi rumah ini. Densus merapat ke rumah ini, karena ada laporan kegiatan mencurigakan di rumah itu. Diduga seorang pria bertubuh gempal yang diyakini sebagai Noordin Moh Top. - Pengendusan itu kemudian dilanjutkan dengan upaya penangkap. Pada Jumat (7/8/) sore, ada lima orang yang diamankan polisi. Dua di antaranya bernama Aris dan Indra, yang merupakan keponakan Mohzahri. Keduanya diamankan di Pasar Parakan, Temanggung. Mereka ditangkap karena terpantau keluar dari rumah tersebut. - Setelah menangkap lima orang itu, Tim Pemukul Densus 88 yang menumpang 3 mobil Kijang langsung mengepung rumah tersebut. Tim ini terdiri dari 15 anggota Gegana dan sniper. Namun, Densus tidak berani mengambil tindakan apa pun. Mereka bersenjata lengkap, mulai dari senjata laras panjang jenis styer, senjata tangan glock, rompi anti peluru dan granat tangan. - Menjelang malam hari, aparat Densus 88 dengan pengeras suara meminta agar penghuni rumah menyerah. Namun, tidak ada satu pun penghuni rumah yang keluar dan menyerah. - Akhirnya, sekitar pukul 19.00 WIB, aparat Densus 88 mundur dan mengepung rumah tersebut. Mereka tidak berani masuk ke dalam rumah, karena dari pengakuan sementara lima orang yang sudah ditangkap, di dalam rumah tersebut ada senjata dan bahan peledak. - Sekitar pukul 19.15 WIB, polisi melokalisir area dan para sniper Densus mulai menembaki rumah tersebut setelah sebelumnya memberikan tembakan peringatan. Namun tembakan peringatan dibalas dengan tembakan dari dalam rumah. Dari jenis suara tembakan dari dalam rumah, diperkirakan minimal ada dua senjata laras panjang karena ada suara tembakan dengan karakteristik suara senjata AK-47 dan senjata SS. Arah tembakan dari dalam rumah sangat terukur dan terarah ke Densus 88 yang atinya dilakukan oleh orang terlatih. Tembakan dari dalam rumah hanya terdengar sesekali. sehingga diperkirakan amunisi atau peluru mereka terbatas. - Dari pengakuan lima orang yang diamankan sebelumnya, diketahui bahwa di dalam rumah ada seseorang dengan karakteristik seperti Noordin Moh Top yang gempal dan kekar. - Polisi tidak berani mennyerang karena takut ada ranjau di sekitar rumah dan bom bunuh diri yang melekat di tubuh orang-orang yang ada di dalam rumah tersebut. - Rencananya pada pukul 05.30 WIB, setelah hari berganti pagi, Densus 88 akan mulai bergerak ke rumah itu. Hingga pukul 04.40 WIB, Densus 88 terus siaga sekitar 30 meter dari rumah itu. (ir/dtk)