TANGERANGNEWS.com–PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) bakal membangun Lippo Village sebagai kota terintegrasi untuk meningkatkan kualitas penghuninya. Lippo Village siap dikembangkan menjadi kota impian.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady mengatakan, pihaknya akan membangun Lippo Village sebagai kota terintegrasi. "Kami akan mengembangkan Lippo Village menjadi kota impian untuk itu kami punya creativepreneurs yang siap untuk mewujudkannya," kata John dalam keterangan tertulis, Kamis 11 November 2021.
John menjelaskan, LPKR memfasilitasi dengan menyediakan rumah tapak dan klaster komersial berkonsep tempat tinggal yang terintegrasi dengan tempat berbisnis di kota Lippo Village yang sudah matang dan memiliki fasilitas perkotaan modern.
Sejak awal 2021, ujar John, LPKR konsisten melakukan penjualan landed house. Dimulai pada 6 Maret 2021 LPKR meluncurkan Cendana Icon, kemudian 5 Juni 2021 Cendana Parc, dan Cendana Parc North pada 11 September 2021.
Melihat permintaan market yang tinggi, LPKR menciptakan konsep klaster komersial modern “The Hive Commercials” diluncurkan pada 30 Oktober 2021 yang mengalami oversubscribed.
Dengan seluruh peluncuran produk rumah tapak dan klaster komersial ini LPKR telah mencatatkan angka pra penjualan pada Kuartal III/2021 Rp1,6 triliun dan meningkatkan pra penjualan sembilan bulan pertama tahun 2021 menjadi Rp3,9 triliun atau meningkat 71% YoY (year on year).
Pra penjualan sembilan bulan pertama tahun 2021 senilai Rp3,9 triliun telah mencapai 93% dari target di tahun 2021 sebesar Rp4,2 triliun.
"Karena permintaan yang tinggi untuk landed house di Lippo Village, kami sedang mempersiapkan peluncuran produk unggulan Cendana Series terbaru pada akhir November ini. Kami akan menutup tahun 2021 dengan keyakinan penuh dapat menggenapi target Rp4,2 triliun," terang John.
Optimisme ini memang sesuai prediksi, peluang bisnis properti di tahun 2021 tumbuh sekitar 20-30 persen dan juga akan terjadi gelombang kepemilikan rumah yang pesat dalam sepuluh tahun mendatang.
CEO 99 Group Indonesia Wasudewan mengungkapkan, pertumbuhan industri properti didorong oleh peningkatan minat investor terhadap hunian vertikal dan tempat tinggal yang disewakan.
Menurut dia, hal ini terlihat sejak Januari-Juni 2021 fluktuasi minat kepemilikan properti naik dengan pesat Year-on-Year dengan minat pembelian meningkat 40,5% dan penyewaan 25,40%.
"Rumah tapak masih jadi primadona pilihan masyarakat pada waktu membeli properti. Kita juga melihat adanya potensi baru dari tipe properti ruko yang semakin banyak dicari konsumen," kata Wasudewan.
Survei konsumen oleh 99 Group membuktikan bahwa faktor lokasi dan fasilitas masih jadi prioritas utama konsumen saat membeli.