TANGERANGNEWS.com-Tren Penjualan Perumahan Kuartal III/2021 di wilayah Jabodetabek-Banten mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 53,5% dibanding kuartal sebelumnya (QtoQ).
Hal itu disampaikan Indonesia Property Watch (IPW), Rabu 24 November 2021. Menurut, CEO IPW Ali Tranghanda menyatakan hingga kuartal III/2021 pasar perumahan terfokus pada segmen menengah-atas.
Penjualan rumah tertinggi di segmen tersebut ada di wilayah Tangerang dan sekitarnya dengan rata-rata sebesar 66,9% dari jumlah pasar
"Segmentasi pasar terus bergeser ke segmen menengah sampai atas. Peningkatan penjualan cukup tinggi di segmen Rp1 miliar ke atas,” ujarnya, seperti dilansir dari Beritasatu.
Minat masyarakat terhadap properti tidak pernah surut meski di masa pandemi. Pada kuartal III/2021, pertumbuhan nilai penjualan properti mengalami peningkatan 53,5%.
Rumah tapak masih mendominasi pilihan para end-user karena selain sebagai tempat tinggal dan tempat berbisnis, rumah tapak juga merupakan instrumen investasi.
Menurut Bank Indonesia, Indeks Harga Properti Residensial dapat memberikan keuntungan 5% per tahun, lebih unggul dibandingkan bunga deposito yang rata-rata 3% per tahun.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady mengungkapkan bahwa rumah merupakan kebutuhan yang riil. Saat ini konsumen sudah memiliki purchase power maka terjadilah demand pasar lebih tinggi dibandingkan unit yang tersedia.
Dengan pendapatan per kapita Indonesia sekitar US$ 3.900 (Rp55,5 juta) dan suku bunga perbankan cenderung turun menjadikan affordability masyarakat meningkat.
“Kami sebagai pengembang harus inovatif untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang sangat besar. Dari 80 juta rumah tangga di Indonesia dalam 10 tahun ke depan akan naik 20% berarti akan tercipta pasar 16 juta rumah tangga. Katakanlah, sebanyak 50% merupakan pasar rumah bersubsidi, sisa 50% adalah segmen rumah menengah Rp1 miliar ke atas. LPKR saja baru dapat menyediakan sekitar 3.000-an unit rumah per tahun,” papar John.
Menurut survei internal LPKR, kalangan milenial yang merupakan the real end user sangat tertarik untuk membeli rumah harga di bawah Rp2 miliar.
Bagi kalangan milenial, properti sudah seperti dunia fashion yang kini bukan selalu mengenai brand – mahal, namun juga keterjangkauan serta functionality terbaik.