BARCELONA – Target besar Barcelona menyapu bersih enam gelar juara pupus. Gelar kelima gagal diraih setelah El Azulgrana tak mampu menghadirkan keajaiban kontra Athletic Bilbao pada leg kedua Piala Super Spanyol di Camp Nou, Selasa (18/8).
Setelah dipermak empat gol tanpa balas pada leg pertama di San Mames, markas Bilbao, Jumat (14/8), Barcelona hanya mampu bermain imbang 1-1 saat gantian bertindak sebagai tuan rumah, dini hari kemarin. Satu gol Lionel Messi pada menit ke-43 berhasil disamakan Aritz Aduriz (74).
Kegagalan Barcelona meraih sextuple (enam gelar) jelas sangat disayangkan seluruh awak klub asal Katalan tersebut. Termasuk sang kapten Andreas Iniesta yang tidak mampu menutupi kekecewaannya.
“Kami mencoba segalanya. Jelas ini adalah perasaan yang tidak mengenakkan, ketika gelar yang ada di depan mata harus menyelinap pergi. Sebenarnya kami mampu menciptakan persaingan yang bagus di babak pertama. Akan tetapi, ketika (Gerard) Pique diusir wasit (kartu merah pada menit ke- 56) semuanya menjadi lebih rumit,” ungkap Iniesta di situs resmi klub.
Ya, kartu merah langsung yang diterima Pique dari wasit Velasco Carballo pada menit ke-56 membuat perjuangan Barcelona semakin sulit. Defender asal Spanyol itu diusir karena melontarkan kalimat yang tidak pantas terhadap asisten wasit. Dia dipastikan absen pada laga perdana El Azulgrana di Primera Liga kontra Bilbao di San Mames, akhir pekan ini. Bahkan, ulah mantan bek Manchester United itu berpotensi sanksi empat hingga 12 pertandingan.
“Minggu (23/8), kami akan fokus kembali untuk memulai Primera Liga, dan akan kembali meraih musim yang hebat. Selain itu, pada Desember kami juga akan mengejar gelar kelima tahun ini di Piala Dunia Antarklub,” papar Iniesta.
Sejatinya, kegagalan ini menjadi warning buat El Azulgrana. Pasalnya, sejak masa pramusim, klub peraih 23 gelar Primera Liga tersebut sama sekali jauh dari memuaskan. Dari lima laga pemanasan, Barcelona tiga kali dipecundangi lawan-lawannya. Semua kekalahan itu terjadi saat Messi dan Neymar absen.
Selain hasil buruk di Piala Super Spanyol, Barcelona juga dipaksa tampil mati-matian saat menghadapi Sevilla dalam Piala Super Eropa, Selasa (11/8). Walau sukses menggondol gelar keempat tahun ini, Barcelona hanya menang tipis 5-4 melalui perpanjangan waktu.
Absennya bek kiri Jordi Alba dan Adriano Correia yang cedera membuat pertahanan keropos. Dalam tiga laga terakhir, gawang Barcelona sudah kebobolan sembilan kali. Lini depan pun kehilangan tajinya di Piala Super Spanyol saat Neymar absen karena sakit gondongan. Ini menggambarkan buruknya kedalaman skuad klub Katalan itu. Ada gap kualitas antara pemain utama dan pelapis.
Hengkangnya beberapa pemain plus belum bisanya Barcelona memainkan beberapa punggawa baru seperti Arda Turan dan Aleix Vidal karena masih dalam sanksi FIFA, juga memberikan dampak besar untuk kedalaman skuad. Belum lagi dari spekulasi kepindahan Pedro Rodriguez ke Manchester United yang pasti mengganggu konsentrasi tim dan sang pemain itu sendiri.
Alhasil, Entrenador Barcelona Luis Enrique pun gagal menyamai prestasi Pep Guardiola yang mampu meraih sextuple di musim debutnya. “Ini situasi yang sulit, sulit untuk fokus. Saya hanya berharap bahwa bursa transfer bisa segera ditutup agar saya bisa mengetahui para pemain yang bisa saya andalkan di tim ini,” keluh pelatih berusia 45 tahun tersebut.