Robert Alberts, Pelatih Arema Indonesia
TANGERANGNEWS-Dalam sepak bola, keberuntungan merupakan salah satu faktor yang tidak bisa dilepaskan. Inilah yang terjadi saat Uruguay bertemu Ghana di babak perempatfinal Piala Dunia 2010. Saat itu, Ghana mendapat hadiah penalti pada babak kedua masa perpanjangan waktu.
Wasit menunjuk titik putih karena pemain Uruguay Luis Suarez menahan bola tandukan Adiyiah di kotak terlarang. Sayang, pemain Ghana Asamoah Gyan yang ditunjuk menjadi algojo gagal melakukan tugasnya. Kedudukan tetap bertahan 1-1 sehingga pertandingan harus diakhir dengan adu tos-tosan.
Namun, Ghana lagi-lagi tidak beruntung saat drama penalti berlangsung. Wakil benua Afrika ini harus angkat koper karena Uruguay-lah yang keluar sebagai pemenang adu penalti. Uruguay pun berhak ke semifinal dan bakal bertemu Belanda.
Tetapi, keberuntungan saja tidak cukup dalam sepak bola. Uruguay tidak bisa mengandalkan itu lagi saat menghadapi Belanda. Menurut saya, negara saya terlalu kuat buat Uruguay. Saya sangat menjagokan Belanda sebagai tim yang akan melaju ke babak final.
Alasannya sederhana. Belanda sangat kuat dalam menyerang. Tim asuhan Bert van Marwijk ini sulit dihentikan saat menggempur pertahanan lawan. Mereka akan menempuh resiko apa pun demi membobol gawang Uruguay. Saya pikir sangat sulit buat tim mana pun untuk mengimbangi Belanda.
"Saya memang tidak terlalu banyak memegang informasi soal sepak bola Uruguay serta sejauh mana perkembangannya dari masa ke masa. Tetapi, Uruguay memiliki kesamaan karakteristik dengan tim Amerika Selatan lainnya. Tim kuat yang bermaterikan pemain dengan skill individual tinggi serta memiliki operan berkualitas. (*)