TANGERANGNEWS-Rencana Inter Milan berpesta gelar juara Liga Serie-A di Stadion Olimpico di Turin, Minggu (19/4), batal sudah. Meski sudah unggul 1-0 sampai masa injury time, tapi Juventus akhirnya mampu menyamakan kedudukan 1-1 meski bermain 10 orang. Gol penyama kedudukan itu dicetak defender, Zdenek Grygera.
Duel dua raksasa Italia itu langsung penuh emosi sejak wasit Stefano Farina membunyikan peluit. Apalagi, sebelumnya pelatih Inter, Jose Mourinho menyatakan akan membawa Inter pesta di kandang Juventus. Kemenangan memang hampir pasti membawa mereka juara.
Juventus tak rela tempatnya dipakai pesta lawan beratnya. Maka, mereka berusaha memenangkan pertandingan dan terus menekan. Juventus mendapat kesempatan pertama mengancam gawang Inter pada menit kelima.
Alessandro Del Piero yang menguasai bola di kotak penalti tak mendapat ruang tembak. Melihat Marco Marchionni datang di sisi kanan, Del Piero mengumpankan bola kepadanya. Bola disambut dengan tendangan first time. Sayang, bola melenceng ke kanan gawang Julio Cesar.
Sekitar lima menit setelahnya, gantian Inter yang nyaris mengungguli Juventus melalui Mario Balotelli. Setelah menerima umpan jauh Julio Cesar, Balotelli menggiring bola hendak masuk kotak penalti.
Sebelum ia masuk kotak penalti, Buffon maju menghampiri. Balotelli yang dikawal dua bek Juve melepas tembakan ke tengah gawang. Buffon berhasil menepisnya sedikit. Bola tetap melaju ke tengah gawang. Sedikit lagi menyentuh garis gawang, Tiago datang dari belakang dan membuang bola.
Inter belum lagi menciptakan peluang, ketika badai serangan Juventus membahayakan Inter pada menit ke-27. Kali ini, serangan dimotori oleh Pavel Nedved. Melihat Vincenzo Iaquinta masuk ke dalam kotak penalti, Nedved melepas umpan terobosan kepadanya. Iaquinta berhasil menjangkau bola dan melepaskan tembakan. Sial, Walter Samuel berhasil menyerobot bola dan membelokkan arahnya keluar sisi kiri gawang Julio Cesar.
Inter baru membalas serangan ini pada menit ke-34 melalui Dejan Stankovic. Usai menerima bola dari Balotelli, Stankovic menendang bola dari sisi kanan dalam gawang Juventus. Sayang, tembakannya masih terlalu tinggi.
Pertempuran berjalan alot. Kedua kubu saling gempur dan bertahan. Peluang yang tercipta sedikit pun gagal dimaksimalkan. Kedua kubu bermain impas di babak pertama.
Memasuki babak kedua, Inter mencoba mendesak Juventus. Sebuah peluang akhirnya berhasil diciptakan Dejan Stankovic pada menit ke-50. Memanfaatkan umpan Zlatan Ibrahimovic, Dejan Stankovic melepas tembakan dari luar kotak penalti. Bola meluncur ke sudut kanan bawah gawang Buffon. Reaksi Buffon masih bisa membuyarkan ancaman tim tamu.
Juventus belum lagi membalas menyerang ketika Inter kembali datang menyerbu pada menit ke-55. Dalam sebuah serangan balik, Javier Zanetti melepas tembakan jarak jauh. Namun, tembakan itu terlalu pelan sehingga mudah diantisipasi Buffon.
Tiga menit berselang, Juventus kembali ditekan. Kali ini, setelah menerima bola dari Balotelli, Ibrahimovic menanduknya ke sudut kanan bawah gawang. Lagi-lagi, Buffon berhasil menangkap bola.
Terus-menerus bertahan, benteng Juventus akhirnya jebol juga oleh gol Mario Balotelli pada menit ke-63. Memanfaatkan umpan terobosan Sulley Muntari, Balotelli menembakkan bola ke sudut kiri bawah gawang Buffon. Kali ini, reaksi Buffon kalah cepat dengan laju bola, 1-0 untuk Inter.
Tertinggal satu gol, Juventus menaikkan tempo permainan. Namun, baru pada menit ke-70, Juventus bisa membahayakan gawang Inter melalui Marco Marchionni.
Setelah menerima bola dari Vincenzo Iaquinta, Marchionni masuk ke kotak penalti. Sayang, sebelum mengeksekusi bola, Julio Cesar sudah mengadang bola. Usaha Juventus kembali kandas.
Berharap ada perbaikan, pelatih Claudio Ranieri menarik Marchionni dan menurunkan David Trezeguet pada menit ke-74. Niat menambah daya serang itu buyar setelah wasit mengusir Tiago pada menit ke-76. Tiago terpaksa menerima kartu merah karena melanggar Balotelli dengan keras.
Meski pincang, Juventus tak patah semangat. Mereka terus berusaha membalas serangan, meski Inter lebih banyak menekan.
Juventus sudah di ambang kekalahan ketika keadaan belum berubah memasuki injury time. Tapi, bek Zdenek Grygera mengubah Olimpico gegap gempita ketika berhasil menjebol jala Inter, setelah sukses menanduk sepak pojok Sebastian Giovinco. Skor 1-1 bertahan hingga akhir laga.(kms)