TANGERANG-Ribuan massa ormas Front Pembela Islam (FPI) bentrok dengan satpam serta orang berbadan tegap dari pengembang elite Alam Sutera, Serpong, Kota Tangsel pada Kamis (6/6).
Hal ini dipicu sengketa lahan Alam Sutera di Kampung Paku Alam, Kecamatan Serpong, Tangsel.
Bentrokan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Ribuan masa FPI dengan membawa kayu dan bambu hendak mempertahankan tanah milik warga seluas 2,5 hektare yang dituding diserobot oleh pengembang Alam Sutera.
Awalnya polisi yang dibantu puluhan satpam Alam Sutera hendak membubarkan massa, namun mereka mendapat perlawanan.
Kedua kubu pun saling lempar batu hingga bentrokan terjadi. Polisi pun akhirnya beberapa kali menembakkan gas air mata.
Ketua FPI Kabupaten Tangerang Habib Muh mengatakan, pihaknya ingin membela warga pemilik tanah yang diserobot pihak Alam Sutera.
Menurutnya, pemilik tanah punya sertifikat dan tidak pernah dijual, namun tiba-tiba saja dibangun oleh pengembang.
"Kita turun untuk membantu warga yang dizolomi pengusaha Alam Sutera. Mereka tidak punya modal, jadi tidak bisa menyewa pengacara. Kita minta sengketa tanah disurus secara adil melalui jalur hukum," katanya.
Habib Muh juga tidak ingin bentrokan terjadi dan menyelesaikan permasalahan dengan cara baik-baik. Namun dia menuding Alam Sutera menggunakan cara premanisme.
"Mereka dibekingi preman, jadi kita lawan. Kalau tidak diselesaikan secara hukum, kita akan kerahkan masa lebih besar lagi sekitar 5000 orang," tukasnya.
Ribuan masa ini sempat membubarkan diri setelah berunding dengan polisi. Namun bentrokan kembali terjadi. Satu satpam dikabarkan terluka di bagian kepala akibat bentrokan itu. Sementara enam anggota ormas FPI diamankan polisi. (RAZ/DRA)