TANGERANGNEWS- Perang urat saraf antara Pemkab Tangerang dengan Pemkot Tangsel kian memanas. Bahkan perseteruan antara Bupati Tangerang Ismet Iskandar dengan Walikota Tangsel Shaleh MT dalam bidang kebijakan Daerah kian meruncing.
Setelah gagal menghadang langkah Shaleh dalam persoalan penerbitan izin usaha di Kota Tangsel, Bupati Tangerang Ismet membuat langkah yang pro kontra. Hal ini merupakan buntut penarikan 40 truk sampah oleh Pemkab Tangerang, selaku kabupaten induk, pekan lalu dengan alasan untuk diinventalisir. sampah-sampah nampak menggunung di sejumlah wilayah di antaranya Ciputat, Serpong, Jalan Raya Serpong.
Bahkan sejumlah protes kepada pemerintah daerah setempat sudah mulai dilakukan warga dengan menuliskan "Taman Sampah" di depan Mesjid Agung Ciputat. Parahnya, pihak Pemkot tidak bisa berbuat apa-apa atas penarikan truk sampah yang dilakukan pemkab Tangerang. Shaleh menegaskan, penarikan truk sampah itu dianggap telah menggangu kenyamanan masyarakat Tangsel.
Sekaligus tidak menunjukan etika kurang baik dari Pemkab Tangerang untuk membangun hubungan yang harmonis antar Kepala Daerah. “Tidak bisa begitu, masa truk sampah di tarik tanpa alasan yang tepat. Itu berarti kebijakan tidak rasional dan hanya mementingan ego sendiri”,"ujarnya
memprotes tindakan Ismet Iskandar usai rapat koordinasi dengan Kepala Dinas. Shaleh menambahkan, penarikan truk sampah itu melanggar etika birokrasi. Apalagi truk sampah itu beroperasi di wilayah Tangsel, meskipun truk sampah tersebut masih milik Pemkab Tangerang tetapi tidak bisa menghentikan armada tersebut tanpa koordinasi terlebih dahulu. (Dedi)