| TANGERANGNEWS- Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan jumlah penderita TBC (tuberculosis) di Kota Tangsel. Pasalnya berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tangsel jumlah penderita TBC hingga Triwulan 1 dan 2 tahun 2009 mencapai 1125 orang. Bila melihat jumlah ini, artinya sudah 1.07 persen telah ditemukan dari target cakupan. Sementara itu angka kesembuhan dari penanganan pemberantasan penyakit tersebut juga masih rendah. Bayangkan, dari 1125 penderita, 400 penderita di antaranya telah ditangani atau mencapai 25 persen. "Rendahnya penemuan penderita TBC dan kesembuhan disebabkan belum maksimalnya cakupan penanganan yang dicapai pihak dinas kesehatan," kata Dr. M. Alwan, Kasie pencegahan dan pemberantasan penyakit Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan kepada Tangerangnews, Selasa (25/8). Menurut Alwan banyak hambatan yang dialami Dinas kesehatan Kota Tangsel. Selain masalah pemerataan penanganan penderita TBC, yang juga masih menjadi kendala utama adalah belum semua unit pelayanan kesehatan melaksanakan strategi Direct Observed Treatment Shortcourse (DOTS) atau Pengobatan Jangka Pendek serta Pengawasan Menelan Obat (PMO) bagi penderita. Padahal menurut Alwan, program DOTS dan PMO merupakan standar penanganan nasional yang harus dilakukan untuk mencapai target penyembuhan bagi sejumlah penderita. Karena itu, ia mengatakan ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan dalam penanggulangan TBC ke depan. Di antaranya meningkatkan komitmen melalui sosialisasi, promosi, penyediaan dana melalui APBD Kota serta kemitraan dengan pihak swasta dan organisasi sosial kemasyarakatan lain. "Strategi DOTS harus dikembangkan bagi semua Puskesmas dan rumah sakit serta dokter praktek yang belum melaksanakan, sehingga program pemberantasan TBC bisa berjalan secara sinergi," sebutnya. (Dedi)