TANGSEL-Pasar modern BSD, Serpong ditemukan tahu mengandung bahan pengawet mayat atau formalin.
Hal tersebut diketahui setelah petugas gabungan dari disperindag, dinas pertanian dan ketahanan pangan serta BPOM Provinsi Banten menemukan lima kilogram tahu putih usai dites di laboratorium. Untuk itu, petugas mengamankan tahu milik salah satu pedagang tersebut.
Namun, sayangnya petugas tidak menahan pelaku penjual tahu. Lantaran, tidak ada sanksi pada aturan perlindungan konsumen.
Kepala Disperindag Tangsel, Muhamad, mengatakan temuan tahu tersebut langsung disita dan diamankan petugas BPOM.
"Terbukti mengandung formalin, makanya langsung disita petugas BPOM," ungkapnya, Senin (21/7).
Kata dia, si penjual, hanya diberi pembinaan dari BPOM. Pihaknya meminta kepada DPR RI untuk merevisi Undang Undang, terkait perlindungan konsumen dan juga perdagangan.
"Banyak pedagang nakal, yang menjual barang makanan mengandung zat berbahaya. Kalau hanya diberi pembinaan saja, dikhawatirkan si penjual akan mengulangi kesalahan serupa," katanya.
Kata dia penjual makanan yang mengandung bahan kimia berlebihan sehingga, membahayakan konsumen, terlebih dijualnya di pasar tradisional yang siapapun bisa membelinya.
"Untuk itu, Disperindag dan BPOM mengusulkan agar merevisi Undang-Undang, dengan mencantumkan adanya sanksi pidana berupa kurungan penjara, dan sejumlah denda maksimal. Sehingga kedepannya, membuat kapok siapapun pedagang nakal yang menjual bahan makanan mengandung zat berbahaya," terangnya.
