TANGSEL- Suryadi Hendarman calon anggota legislatif terpilih Provinsi Banten dilaporkan ke polisi. Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dilaporkan atas tuduhan penganiayaan.
Informasi yang dihimpun, Ruslani, korban penganiayaan yang juga salah seorang kader PKB mengatakan dirinya melaporkan Suryadi ke Polsek Serpong atas tuduhan penganiayaan. Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada 16 Oktober
2013.
Saat itu, dirinya bersama enam orang kader PKB mendatangi kantor Suryadi di kelurahan Jelupang, Serpong, Kota Tangsel untuk
urusan partai.
Namun, ditengah obrolan, Suryadi tiba-tiba marah kepada Ruslani. Saat itu, Ruslani sudah mencoba meminta maaf kepada Suryadi. Namun, amarah Suryadi tak bisa dibendung. Suryadi pun melempar gelas ke arah Ruslani, namun meleset.
Kemudian Suryadi melempar tatakan gelas ke arah Ruslani dan mengenai tangannya hingga sobek. Rekan korban yang melihat kejadian tersebut pun langsung menjauhkan Ruslani dari amukan Suryadi. Namun belum puas sampai disitu,
Suryadi pun mengancam akan menghabisi Ruslani. Akibat kejadian tersebut, Ruslani pun menerima lima jahitan di tangan kirinya.
Usai kejadian tersebut Ruslani ditemani rekannya melapor ke Mapolsek Serpong setelah melakukan visum di RS Asshobirin, Serpong Utara, Tangsel.
Sejak itu, tidak ada itikad baik dari Suryadi. Padahal melalui partai, Suryadi sempat ingin mengupayakan jalan damai. Namun, Ruslani merasa, tidak ada permintaan maaf secara pribadi dari Suryadi.
Hingga pada 7 Juni 2014 Ruslani melaporkan kembali peristiwa tersebut. Dengan nomor laporan polisi LP/1359/K/VI/2014 tertanggal 07 Juni 2014.
Ruslani mengatakan, sebelum dirinya memperkarakan kasus tersebut. Pihaknya, ingin menyelesaikan secara kepartaian. Namun, ditunggu-tunggu tidak ada itikad baik dari Suryadi.
"Sampai saat ini tidak ada pemintaan maaf dari Suryadi. Saya sudah menunggu itikad baik dari Suryadi selama delapan bulan," ungkapnya, Jumat (22/8).
Kuasa Hukum Ruslani, Abdul Haris Makmun menuturkan Ruslani dan keluarganya kerap menerima ancaman dari orang tak dikenal. Bahkan orang tak dikenal tersebut kerap mendatangi rumah korban. Atas dasar itu dirinya pun juga membuat surat ke DPP PKB dan Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti kejadian yang menimpa
dirinya.
"Orang tak dikenal itu sering datang ke rumah klien saya. Bahkan pernah terlibat cekcok dengan istrinya. Rumahnya pun pernah diancam akan dibakar," katanya.