TANGSEL-Petani anggrek di Kota Tangsel kesulitan air akibat kemarau panjang. Lantaran kondisi itu sejumlah petani panen tidak maksimal.
Ketua Gapoktan Parakan Jaya, Kelurahan Pondok Benda, Pamulang Niman mengatakan hasil panen terus berkurang lantaran minimnya sumber air. Untuk itu, pihaknya meminta kepada Pemkot Tangsel untuk menyediakan pompa air di lahan dua hektare tersebut.
"Sudah beberapa minggu ini tanaman kurang air. Panen berkurang hingga 60 persen," ungkapnya, saat berdialog dengan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany di Pondok Benda, Pamulang, Selasa (7/10).
Dikatakan, biasanya dalam seminggu dapat panen hingga 100 ikat. Namun, kondisi kemarau hanya 40 ikat yang dapat dipanen.
"Ini terbantu satu mesin air. Kalau tanaman anggrek kan butuh air banyak," ujarnya.
Atas kondisi ini, sambung Niman, dirinya berharap bantuan dari Pemkot Tangsel untuk menyediakan lima mesin air. Untuk memenuhi kebutuhan tanaman diatas luas lahan dua hectare membutuhkan lima hingga enam pompa air.
"Kita berharap Pemkot dapat membantu kesulitan petani. Agar panen serta pasokan permintaan tercukupi," katanya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Tangsel Kawakibi menyarankan kepada kelompok tani anggrek tersebut untuk membuat proposal penyediaan pompa air.
"Kita usahakan anggaran perubahan untuk penyediaan mesin air untuk petani anggrek,"
ucapnya.
Kata dia, kondisi kemarau yang panjang menyebabkan hasil panen anggrek tidak maksimal. Kurangnya, pasokan air menjadi salahsatu penyebab.
"Anggrek harus cukup air. Media tanamnya jangan sampai kering," ujarnya.