TANGSEL– DPRD Kota Tangerang komisi 1 menggelar rapat dan dengar pendapat dengan unsur penegak hukum yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan, Selasa (3/3).
Acara yang membahas tentang begal motor yang telah membuat resah masyarakat tersebut juga dihadiri seluruh pimpinan Polsek se-Tangsel, Koramil dan Satpol PP.
Berdasarkan laporan dari masing-masing unsur pimpinan penegak ukum tersebut agar masyarakat tidak percaya dengan broadcast.
Tujuan dari rapat tersebut untuk menjadikan wilayah Kota Tangsel lebih aman, nyaman dan memberikan rasa keamanan bagi masyarakat. Sehingga masyarakat tidak kembali resah terhadap isu yang marak belakangan ini terkait kasus begal motor.
Kapolsek Pamulang Kompol Dody Ferdinan Sanjaya mengatakan, pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak perlu resah dan jangan mudah percaya terhadap berita yang tidak jelas kebenarannya.
“ Kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap broadcast yang sudah beredar terkait pembegalan atau apapun, yang terjadi di Pamulang,” ungkap Dody.
Dia menerangkan, di wilayah pada malam minggu kemarin ada pelaku pencurian motor. “Tersangka sempat dihakimi massa, tapi masih bisa diamankan dan dibawa ke Polsek Pamulang. Itu bukan begal,” ujarnya.
PSK Doly
Sementara disela-sela rapat koordinasi dan dengar pendapat ini, Anggota Komisi I DPRD Kota Tangsel menyinggung adanya keterkaitan dengan kawasan prostitusi Doly di Surabaya yang sudah ditutup.
Dikhawatiekan dengan penutupan kawasan Doly dapat berimbas pada mewabahnya para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang akan berdatangan ke wilayah Tangsel.
Menanggapi pernyataan tersebut, Satpol PP Kota Tangsel menerangkan bahwa unsur Satpol PP sudah melakukan penertiban 22 lokasi prostitusi di Pondok Kacang Barat. “Itu juga bagian dari mencegah maraknya aksi kejahatan di wilayah Tangsel karena miras,” terang salah seorang petugas Satpol PP.