TANGERANGNEWS- Acara Diniyati menonton televisi bareng bersama dua rekan sekamarnya sontak berantakan. Rentetan tembakan membuyarkan keasyikan mereka, berganti dengan rasa takut. Apalagi setelah petugas Densus 88 menyuruh mereka segera mengungsi.
Peristiwa ini terjadi Jumat (9/10), menjelang salat Jumat. Diniyati menyewa kamar nomo 14 di rumah kos dua lantai 300 meter dari kampus UIN, di Jalan Semanggi, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Mahasiswa semester awal UIN ini tinggal bersama Useop dan Baharudin.
Sementara itu, di kamar 15, dihuni oleh dua orang yang diduga sebagai Syahrir dan SZ, keduanya kakak beradik.
"Saya trauma banget karena waktu kejadian kamar saya di sampingnya persis," ujar Diniyati usai diizinkan mengambil barang-barangnya oleh Densus 88. Sejak Jumat siang itu dia tidak bisa kembali ke kosnya, sehingga terpaksa menumpang makan, tidur, mandi, di rumah temannya. Baru hari ini penghuni kos diizinkan masuk mengambil barang seadanya, di bawah pengawalan aparat.
Bersama dua rekannya, Diniyati merupakan penghuni kos yang paling terakhir dievakuasi. Yang lain sudah ada di luar semua. Begitu sudah keluar semua, saya dengar 2 suara ledakan kecil," cerita anak muda ini.
(dtk)