TANGERANG SELATAN-DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mempersiapkan langkah untuk menolak rencana Pemkot Tangsel yang telah merencanakan adanya kenaikan pada dana hibah.
Hal itu dilakukan lantaran DPRD memandang perlunya mendengar berbagai masukan bahwa anggaran untuk hibah kali ini besar, lantaran berguna untuk dipergunakan oleh incumbent Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie di Pilkada Tangsel.
“Kita berencana meneliti, mempelajari dan mencoret sejumlah dana hibah yang membengkak itu. Rencananya, Selasa (6/10/2015) akan dibahas dalam paripurna,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Shaleh Asnawi dari Partai Hanura, Sabtu (3/10).
Saat ditanya, apakah sebelumnya tidak pernah sebesar ini angka dana hibah, menurut Shaleh setahu dirinya tidak pernah. “Dalam pembahasan sebelumnya juga sudah deadlock soal hibah, tetapi dalam artian deadlock masih mempelajari. Semua fraksi kecuali Golkar setuju dengan angka hibah,” katanya.
Sedangkan ketika disinggung apa saja yang sudah dicoret oleh DPRD dalam rencana perubahan APBD pada dana hibah tahun ini, dia mengatakan, belum sampai dicoret. “Kalau kata Ketua DPRD (dari Golar) tidak ada, tetapi saya bilang akan ada, kita semua sudah wacanakan itu kok,” katanya.
Meningkatnya dana hibah secara drastis sebagai usulan Pemerintah Kota Tangsel pada Perubahan APBD Tangsel tahun 2015 ini, dari Rp. 29.568.000.000,- menjadi Rp. 105.264.648.518,- atau naik sebanyak 256% dari anggaran semula dianggap tak wajar.
"Pemberian hibah tidak taat pada asas pengelolaan keuangan daerah, yaitu tidak transparan, berupa pencantuman nama penerima, alamat penerima dan besarannya," kata Suhendar yang juga Koordinator TRUTH Tangsel, Selasa (29/09).
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tangsel M Ramlie mengatakan, sampai dengan saat ini DPRD masih solid mendukung apa yang telah direncanakan penggelontoran dana hibah. “Itu hanya suara diluar bahwa ada kepentingan untuk pertaha soal dana hibah, wajar itu lah karena ini tahun politik,” katanya.