Wisata Kano Kota Tangerang Kembali Beroperasi, Ini Jadwalnya
Jumat, 22 November 2024 | 18:52
Wisata air perahu kano Kota Tangerang kembali beroperasi, setelah sempat dihentikan karena aliran Kali Sipon surut.
TANGERANG SELATAN-Proyek pembangunan fly over di perempatan Gaplek, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini masih terkendala dengan masalah pembebasan lahan. Warga setempat masih berusaha terus meminta keadilan atas harga tanah yang menyatakan tak ada rasa adil.
Meski sempat menemui kekalahan dan hanya beberapa gugatan diterima, gugatan masyarakat setempat kini telah sampai pada Kasasi di Mahkamah Agung. Kini proyek sepanjang 980 meter yang ditargetkan mulai dibangun 2013 lalu pun jalan ditempat.
"Proses gugatan kini sedang Kasasi di Mahkamah Agung,"ujar kuasa hukum 22 pemilik lahan Endang Hadrian, hari ini.
Endang mengakui proses panjang pengadilan seputar gugatan itu berimbas pada proyek tersebut yang kini membuat lahan dalam status quo. " Statusnya kini status quo sampai ada keputusan yang inkrah,"katanya.
Para pemilik lahan, menurut Endang, terdiri dari pemilik usaha di Simpang Gaplek, Pamulang. Mereka diantaranya terdiri dari pemilik bangunan rumah sakit, minimarket hingga restoran cepat saji."Klien kami menolak keputusan tim aprrisal Tangsel yang memberikan ganti rugi dengan nilai yang sama Rp 7 juta/meter,"katanya.
Menurut Endang, semestinya Pemerintah Tangsel memberikan nilai ganti-rugi yang berbeda pada tanah dan bangunan yang selama ini telah digunakan untuk usaha.
"Ini harga tanah kosong dengan tempat usaha dipukul rata, disamakan,"katanya.
Karena tidak setuju dengan nilai ganti rugi itu, puluhan pemilik lahan dan bangunan untuk proyek jembatan layang itu pada tahun lalu mengugat ke PN Tangerang. Namun, PN Tangerang hanya mengabulkan satu dari dua tuntutan warga yaitu, Pemkot Tangsel membayar tanah lebih warga, sementara untuk perbedaa besaran nilai ganti-rugi ditolak. " Kami mengajukan kasasi, pemerintah Tangsel juga kasasi atas putusan PN itu,"kata Endang. Kini putusan bergulir di MA.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangsel, Retno Prawati mengakui jika proyek jembatan layang senilai Rp130 miliar itu belum bisa dikerjakan karena sebagian lahan yang belum bisa dibebaskan.
"Padahal kami sudah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahannya,"kata Retno. Dia menyayangkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak juga memulai pembangunan pada lahan yang sudah dibebaskan. "Karena sudah banyak juga lahan yang sudah beres," katanya.
Retno berharap, tahun ini konstruksi jembatan layang sudah dimulai dan pembangunan bisa dipercepat untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Pamulang dan sekitarnya itu.
Jembatan layang Gaplek Pamulang akan dibangun dengan lebar 28 meter dan rancangannya seperti Fly Over Casablanca, Kuningan, Jakarta Selatan. Di bawah jembatan layang itu juga dibangun taman serta halte untuk menunggu angkutan umum.
Fly over gaplek akan dilalui beberapa trayek misalkan Ciputat-Parung dan Parung-Lebak Bulus akan melintas dibawah dan putar balik di bawah fly over. Hal yang sama juga dialami oleh trayek Lebak Bulus-Muncul akan melintas di bawah fly over.
Wisata air perahu kano Kota Tangerang kembali beroperasi, setelah sempat dihentikan karena aliran Kali Sipon surut.
Sosok pemain muda Marselino Ferdinan menjadi sorotan setelah mencetak dua gol kemenangan bagi Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi pada 19 November 2024, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Teknologi geospasial canggih ArcGIS, buatan Esri Indonesia telah diimplementasikan di berbagai provinsi dan kota utama di Indonesia, untuk mendukung pemerintah daerah (pemda) dalam mengambil keputusan berbasis data.
Pekan ke-11 lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 akan mempertemukan Barito Putera melawan Persita Tangerang di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Sabtu, 23 November 2024.