TANGERANGNews.com- PT Wahana Infonusa sebagai perusahaan yang ditunjuk oleh Bank Panin untuk merobohkan gedung di Bintaro Sektor 7, Kota Tangsel melalui Project Manager-nya yakni Ari Yudhanto menyampaikan hanya menggunakan 15 orang untuk meruntuhkan gedung tersebut.
“Hanya 10-15 orang saja cukup, karena sebenarnya kami sudah pernah melakukan seperti ini. Hanya saja ini lebih tinggi dan ini pertama kali dilakukan di Indonesia dengan menempuh prosedur yang benar, seperti melakukan pengujian dan evaluasi serta presentasi,” ujar Ari, saat ditemui di sebuah ruko yang dikontrak untuk menjadi kantornya sekitar lokasi.
Dia menuturkan, peristiwa sebelumnya yang membuat heboh pada Juni 2016 lalu telah menjadi pelajaran untuk kedepan agar peruntuhan gedung harus disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki.
“Ada pengetahuan dan kemampuan, dan prosedur yang harus ditaati. Tentu itu bagus buat pembelajaran,” katanya.
Sebenarnya, kata Ari, memang lebih efektif menggunakan dinamit untuk meruntuhkan gedung. Karena terbilang lebih cepat. Tetapi di Indonesia hal itu dilarang karena terbentur dengan regulasi salah satunya berdampak pada lingkungan.
“Tetapi tak masalah, kita juga akan tetap merubuhkannya pada hari itu juga (Jumat 7 Oktober 2016),” ujarnya.
Pihaknya telah menginventarisir bahwa luas tanah gedung tersebut sekitar 1,3 hektare dan memiliki tinggi yang tersisa saat ini setinggi 86 meter