TANGERANGNews.com-Warga yang terdampak pembebasan jalan tol Serpong-Cinere protes mengenai harga ganti rugi dalam pembebasan Tol Serpong-Cinere. Proyek nasional itu membabat sebagian wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Salah satunya, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel.
Warga Komplek Griya Azzahra Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat mengaku kecewa dengan tim appraisal pembebasan lahan tol Serpong-Cinere. Soalnya, harga yang ditawarkan dibawah harga pasar.
Warga pun memprotes atas kebijakan tersebut. Warga menyebutkan akan tetap bertahan dan tidak ingin lahan dan bangunannya dijual meskipun untuk kepentingan khalayak ramai. Selain itu, warga mencurigai adanya mafia tanah dalam pembebasan lahan milik warga.
Salah seorang warga Griya Azzahra Mula mengaku harga jual di area tersebut sebesar Rp5,5 juta per meter. Sementara, tim appraisal pembebasan tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangsel dihargai sebesar Rp4,8 juta per meter.
"Kami jelas tidak puas dengan nilai ganti rugi yang ditawarkan. Katanya ganti untung, tapi ini untuk membeli rumah baru lagi tidak cukup," ungkapnya, Senin (20/12).
Warga lain, Fadil mengaku nilai bangunan yang sudah di total dengan sarana dan prasananya hanya dibawah Rp4 juta. Ia juga menyayangkan tidak adanya kesempatan untuk bernegosiasi mengenai keberatan ini.
Karena panitia tim pembebasan lahan menyerahkan langsung kepada Pengadilan. "Ini aneh. Pemilik tidak diberi kesempatan bernegosiasi," tandasnya.
BPN Tangsel Lepas Tangan Soal Harga Tanah
Menanggapi keberatan warga, panitia tim pembebasan lahan dari BPN Kota Tangsel Jemmy mengaku hal tersebut adalah wajar. Karena itu warga dipersilahkan untuk mengajukan keberatan ke pengadilan negeri. Kendati demikian, Jemmy mengaku tidak menutup kemungkinan adanya negosiasi jika memang diperlukan.
"Nanti akan kami sampaikan pada pimpinan. Tergantung beliau. Jika memang nanti dianggap perlu ya mungkin saja," kilahnya.
Sementara, jumlah bidang tanah yag terdampak proyek jalan Tol Serpong-Cinere sebanyak 302 bidang. Persoalan ketidakpuasan warga atas penawaran harga, Jemmy mengaku bukan kewenenangannya.
"Tim appraisal memiliki penilaian sendiri terhadap rumah warga yang akan digusur," pungkasnya.