Connect With Us

Tunawisma Tersambar Kereta di Serpong Tangsel

Denny Bagus Irawan | Kamis, 5 Januari 2017 | 17:00

Tunawisma Tersambar Kereta di Serpong Tangsel (@TangerangNews.com 2017 / Dokumen Polres Kota Tangsel )

 

TANGERANGNews.com-Seorang tunawisma yang tak diketahui identitasnya, ditemukan tergeletak di kolong rel kereta api yang berlokasi di Perumahan Nusa Loka Sektor 14 BSD,  Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong  Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (05/01/2017).

Dari daun telinganya, petugas Polres Kota Tangsel yang saat itu menemukan jasadnya menemukan darah. Tak hanya itu, pada bahu sebelah kiri juga petugas menemukan sejumlah luka lecet.

Kasubag Humas Polres Kota Tangsel Kompol Mansuri mengatakan, pertama kali korban ditemukan oleh Bed Bernad warga sekitar Rawa Buntu. “Saat itu saksi yang sedang melintas  di jalan menuju lokasi penemuan melihat sesosok orang yang sedang terbaring di sema- semak dekat selokan dibawah jembatan rel kereta api dekat perumahan Nusa loka BSD,” ujarnya.

Ketika dibangunkan oleh saksi, korban tidak bergerak sama sekali. Saat dipastikan oleh saksi bahwa korban dalam keadaan sudah meninggal dunia, korban yang dalam posisi terlentang dengan luka lecet pada bahu sebelah kiri dan telinga kiri itu juga terlibhat mengeluarkan darah.  Saksi kemudian melaporkan kepada petugas kepolisian.

“Diduga penyebab meninggalnya korban akibat terserempet kereta api yang melintas dan selanjutnya korban di evakuasi menuju rumah sakit umum tangerang guna dilakukan visum ,” tuturnya.

 

WISATA
Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Kamis, 21 November 2024 | 07:57

Seorang pengunjung terkejut saat harus membayar karcis parkir sebesar Rp75 ribu ketika tengah berwisata di objek wisata pantai di Serang, Banten.

NASIONAL
Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Jumat, 22 November 2024 | 16:10

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill