Connect With Us

Bedah Bariatrik: Solusi untuk Penderita Obesitas

Yudi Adiyatna | Rabu, 3 Mei 2017 | 10:00

Konference Pers, Bedah Bariatrik: Solusi untuk Obesitas, di Ruang Auditorium Rumah Sakit Omni Alam Sutra Serpong. (@TangerangNews2017 / Yudi Adiyatna)

TANGERANGNEWS.com-Perubahan pola hidup di masyarakat modern saat ini cenderung mengarah pada pola hidup yang tidak sehat yang menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit yang melanda sebagian masyarakat.

Salah satu persoalan yang dihadapi dari pola hidup yang tidak sehat adalah Obesitas, atau kelebihan berat badan.

Obesitas di Indonesia sudah menjadi permasalahan yang serius, bahkan saat ini tingkat obesitas di Indonesia berada pada urutan 10 dunia.

Komplikasi penyakit akibat obesitas diantaranya adalah penyakit jantung, diabetes melitus, dislipidemia, gangguan pernapasan pada saat tidur, kanker dan penyakit kardiovaskular utama Iainnya.

Apabila tidak mendapatkan intervensi atau penanganan medis yang tepat, maka obesitas dapat meningkatkan risiko komplikasi penyakit tingkat atas bahkan kematian.

Saat ini obesitas juga telah melanda anak sejak usia dini di Indonesia. Riset kesehatan dasar  tahun 2013 menunjukkan sebanyak 18,8% anak usia 5 12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 10,8 % menderita obesitas.

dr. Marlyn C. Malonda Sp.A, dokter spesialis anak di RS OMNI Alam Sutera mengatakan, Obesitas memberikan dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak. "Terutama dalam aspek organik dan psikososial. Obesitas pada anak berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa," ujarnya saat diwawancarai di Ruang Auditorium Rumah Sakit Omni Alam Sutra Serpong, Selasa (02/05/2017).

Penanganan obesitas pada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain penanganan perilaku berbasis keluarga dalam hal makan, mengurangi lemak dan diet, modifikasi gaya hidup, latihan/aktivitas fisik, konsumsi obat yang diresepkan oleh dokter, dan yang terakhir adalah operasi/pembedahan pada kasus obesitas yang ekstrim.

 Menurut dr Marlyn, tindakan operasi/pembedahan hanya akan disarankan jika pengobatan lain gagal. Dan jika anak telah melalui pubertas atau jika dia sangat gemuk dan memiliki masalah kesehatan lainnya.

"Operasi/pembedahan harus dimulai dengan terlebih dahulu mempelajari riwayat kesehatan sang anak," katanya.

Bedah Bariatrik merupakan teknik operasi pengecilan dan bypass lambung yang bertujuan untuk Menurunkan berat badan untuk mengatasi obesitas.

Di negara maju, bedah bariatrik sudah umum dilaksanakan karena terbukti efektif menurunkan berat badan yang dapat bertahan dalam jangka panjang.

Dr. Handy Wing, Sp.B, FBMS, FINACS, FICS, Dokter spesialis bedah dari RS OMNI Alam Sutera menjabarkan,  hingga saat ini operasi bariatrik dipandang sebagai terapi yang paling efektif mengatasi obesitas dengan efek bonus tambahan mengontrol penyakit diabetes. "Namun metode ini belum populer di lndonesia dan belum banyak diketahui oleh pasien penyandang obesitas," ujarnya.

Metode bedah bariatrik dilakukan dengan teknik laparoskopi/minimal invasif yaitu operasi dilakukan melalui lubang sayatan kecil berukuran 1 cm sebanyak 3-4 buah.

Keuntungannya adalah rasa nyeri sangat berkurang dan bekas luka sayatan sangat kecil sehingga secara kosmetik bekas operasi hampir tidak terlihat.

”Perubahan bentuk lambung/usus, berkurangnya asupan dan penyerapan makanan serta peningkatan hormon inkretin menyebabkan gula darah menjadi terkontrol pasca operasi. Setelah operasi, tubuh pasien akan memberi respons positif dan efisien dalam mengatur pola keseimbangan kadar gula darah.” lanjut dr Handy Wing.

Kriteria pasien untuk melakukan operasi penurunan berat badan adalah dengan memakai tolak ukur: Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 35.

IMT lebih dari 35 mengindikasikan kelebihan 45 kg diatas berat badan ideal untuk pria atau kelebihan 36 Kg diatas berat badan ideal untuk wanita.

Jadi seseorang dengan IMT lebih dari 35 apalagi disertai berbagai masalah kesehatan terkait seperti diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan nafas dan penyakit kardiovaskuler merupakan kandidat ideal untuk operasi ini.

Tidak semua penyandang obesitas dengan diabetes dianjurkan menjalani operasi bariatrik.

Kandidat ideal adalah pasien dibawah 60 tahun, dengan kondisi belum terlalu lama menderita diabetes serta memiliki fungsi pankreas yang cukup baik.

 Adapun pasien dengan gula darah yang masih stabil serta terkontrol dengan obat-obatan, bukanlah kandidat untuk memilih dan menjalani metode operasi bariatrik ini.

Disamping memiliki dua efek utama yaitu untuk mengatasi obesitas dan diabetes, bedah bariatrik juga memiliki efek ikutan yaitu dapat mengatasi penyakit dan komplikasi lain seperti penyakit jantung, kolesterol, gangguan napas, resiko stroke, asam urat dan masalah nyeri sendi, pinggang dan lutut yang diakibatkan oleh berat badan berlebih.

Salah satu teknik operasi bariatrik yang paling popular adalah Sleeve Gastrectomy. Operasi ini mengecilkan ukuran lambung hingga hanya tinggal maksimal 1/3 ukuran aslinya.

Ukuran lambung yang kecil ini membatasi porsi makan. Akibatnya setelah operasi pasien akan merasa cepat kenyang dan rasa lapar berkurang akibat menurunnya hormon Ghrelin. Setelah operasi, sisa lambung yang ada tetap mempertahankan fungsi normal proses pencernaan.

Sebelumnya, Pada tanggal 17 April 2017 RS OMNI Alam Sutera telah berhasil melaksanakan operasi bariatrik pada Aria Permana, usia 11 tahun, pasien anak asal Desa Cipurwasari Kabupaten Karawang, yang memiliki bobot badan seberat 186 kg sebelum operasi.

Ade Sumantri ayah dari Aria Permana mengucapkan, dirinya  berterimakasih atas bantuan dari Rumah Sakit OMNI Alam Sutera. Ade mengungkapkan, adanya perubahan signifikan pada Aria Pasca Operasi, mulai dari bobot badan serta pola makan.


“Terimakasih banyak saya ucapkan kepada Rumah Sakit OMNI atas bantuannya. Alhamdulillah Aria sekarang mengalami perubahan drastis, bobot badanya menurun hingga 17 kg, pola makannya juga tidak sebanyak sebelumnya,” ungkap Ade.

Direktur RS OMNI Alam Sutera, Dr. Agus Wahyudi, MBA, mengatakan, operasi bariatrik pada Aria Permana adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial  RS OMNI Alam Sutera beserta tim dokter.

Operasi ini dilakukan tanpa memungut biaya kepada keluarganya.

Aria telah kembali di tengah keluarganya dan selanjutnya akan menjalani kontrol secara periodik.

"Kami berharap Aria dan orang tuanya mengikuti arahan tim dokter dan secara berangsur angsur Aria dapat menikmati masa pertumbuhan dan perkembangannya dengan kondisi normal," tutup Agus.

TANGSEL
Polisi Bubarkan Pelajar SMA Hendak Bagi-bagi Takjil di Pondok Aren Tangsel, Ini Sebabnya

Polisi Bubarkan Pelajar SMA Hendak Bagi-bagi Takjil di Pondok Aren Tangsel, Ini Sebabnya

Minggu, 24 Maret 2024 | 15:54

Anggota Polsek Pondok Aren menghentikan konvoi pelajar SMA yang melintas di perempatan Electronic City, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu 23 Maret 2024.

HIBURAN
Lagi Viral di TikTok, Begini Cara Lihat Tahun Lama di Aplikasi Google Maps

Lagi Viral di TikTok, Begini Cara Lihat Tahun Lama di Aplikasi Google Maps

Rabu, 27 Maret 2024 | 14:35

Baru-baru ini tengah viral di media sosial TikTok sebuah tren melihat tahun lama di aplikasi Google Maps.

OPINI
Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Rabu, 20 Maret 2024 | 15:57

Ramadan adalah bulan suci yang identik dengan ampunan dan bulan penuh ketakwaan. Namun, nyatanya hal ini tidak menjadikan pelaku kemaksiatan berkurang. Salah satu kemaksiatan yang semakin marak adalah pinjaman online atau pinjol.

BANDARA
WN Portugal Kepergok Selundupkan 2.500 Gram Kokain Cair Dalam Botol Sampo di Bandara Soetta

WN Portugal Kepergok Selundupkan 2.500 Gram Kokain Cair Dalam Botol Sampo di Bandara Soetta

Senin, 25 Maret 2024 | 22:30

Penumpang pesawat asal Portugal ditangkap aparat Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang karena kedapatan membawa kokain cair seberat 2.500 gram di dalam botol sampo dan sabun.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill