Connect With Us

Mantan Pengikut Paham Radikal Berbagi Kisah dengan Mahasiswa UIN Ciputat

Yudi Adiyatna | Jumat, 20 April 2018 | 13:00

Kegiatan Diskusi Publik Deradikalisasi Terorisme di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Kamis (19/4/2018) (@TangerangNews.com / Yudi Adiyatna)

TANGERANGNEWS.com-Direktur Yayasan Jalin Perdamaian Yudi Zulfahri mengingatkan kaum muda dan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangsel untuk membentengi diri dari paham radikal dan ekstrim. Menurutnya, saat ini mahasiswa di usia mudanya sangat rentan terhadap penyebaran paham radikal.

Pria yang pernah ditangkap aparat karena terlibat pelatihan militer di Gunung Bun, Jalin Jantho, Aceh Besar pada 2010 ini mengingatkan mahasiswa untuk memperdalam agama tidak hanya dengan kacamata kuda.

BACA JUGA:


“Islam ini agama yang luas, khazanah keilmuan ini luas. Inilah yang coba saya lakukan sekarang, karena saya keluar dari kacamata kuda itu dan sekarang membuang jauh-jauh paham ekstrim,” katanya saat mengisi Diskusi Publik Deradikalisasi Terorisme di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Kamis (19/4/2018).

Menurutnya, mahasiswa dan kaum muda merupakan kelompok yang paling rentan terpengaruh dengan paham ekstrem. Sebagai lulusan STPDN tahun 2005 dia mengaku, terjerumusnya ke paham Radikal karena tak memiliki pemahaman agama yang kuat.

Saat itu, dia mengaku baru saja mempelajari agama dengan harapan bisa menjadi PNS yang baik dan bersih setelah tamat dari STPDN.

“Saya waktu itu baru belajar agama dua bulan jelang wisuda, dengan harapan menjadi PNS yang bersih, tidak korupsi. Itu niat baik saya, tapi kenyataanya pas lulus saya malah terlibat pelatihan perang,” katanya.



Menurutnya, paham radikal dan ekstrem yang sempat mewarnai hidupnya hanya akan merugikan pribadi dan keluarganya.

“Bahkan bukan cuma kehidupan pribadi yang rusak, tapi keluarga saya juga rusak, sampai sebulan keluarga saya harus kabur dari rumah, dapat stigma negatif dari tetangga,” ucap dia.

Penyebaran paham radikal dan ekstrem lanjut dia, tak selalu berada dari pengajian-pengajian atau komunitas pertemuan yang membahasa keagamaan.

“Karena paham ini semua ada di internet, ini dengan mudah masuk ke teman-teman. Kalian bisa baca sendiri, pahami sendiri, videonya ada. Ini yang bahaya,” katanya.(RAZ/RGI)

WISATA
Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Kamis, 21 November 2024 | 07:57

Seorang pengunjung terkejut saat harus membayar karcis parkir sebesar Rp75 ribu ketika tengah berwisata di objek wisata pantai di Serang, Banten.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

BANDARA
InJourney Airports Gandeng AirNav Indonesia Minimalkan Delay Penerbangan

InJourney Airports Gandeng AirNav Indonesia Minimalkan Delay Penerbangan

Kamis, 21 November 2024 | 19:29

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) tengah menjalankan transformasi operasional dan pelayanan di 37 bandara.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill