TANGERANGNEWS.com-Kepala Badan Layanan Pengadaan (BLP) Kota Tangerang Selatan Wahyudi Leksono mengatakan, ada banyak tender pengadaan lelang di Kota Tangerang Selatan yang minim diikuti pendaftar, bahkan ada beberapa diantaranya yang tidak diikuti pendaftar sama sekali.
"Iya ada yang tidak ada pendaftarnya sama sekali malah. Ada sekitar sepuluhan (proyek)," ujar Wahyudi saat ditemui TangerangNews.com di Puspemkot Tangsel, Senin (21/5/2018).
Disebutkannya, kebanyakan proyek- proyek yang tidak ada pendaftarnya tersebut merupakan proyek-proyek di bidang teknis, seperti pengerjaan jalan, saluran dan jembatan.
"Jalan ada, turap ada, jembatan ada. Tapi itu kan nanti kita akan lakukan proses lelang lagi," ucapnya.
Menurutnya, minimnya pendaftar pada beberapa kegiatan lelang di Tangsel karena keterbatasan kemampuan masing-masing pengusaha atau perusahaan yang mengikuti lelang, apalagi pembukaan lelang saat ini serentak dilakukannya.
"Kekuatan dia (pengusaha) terbatas, begitu lelang dibuka ada seratus misalnya dia milih tuh, saya mampunya di sini, yang ini dilepas diambil yang prioritas," terangnya.
Kota Tangsel sendiri dikatakannya, terdapat sekitar 400 paket proyek lelang hingga akhir tahun ini. Oleh karena itu, apabila ada proyek lelang yang sampai tidak terserap karena ketiadaan pengusaha yang mendaftar akan merugikan masyarakat Tangsel.
"BLP itu sebenarnya salah satu unit yang untuk melaksanakan fungsi APBD, APBD itu kan salah satunya untuk kesejahteraan masyarakat. Kalau pengadaan barangnya telat, itu efeknya ke masyarakat," jelasnya.(RAZ/RGI)