TANGERANGNEWS-Seorang siswi kelas 3 SMP, yakni di SMP 13 Bintaro, Kota Tangerang Selatan terpaksa tidak ikut ujian nasional. Bunga NC (bukan nama sebenarnya), begitu dia biasa dipanggil mengaku terpaksa tidak ikut ujian lantaran perutnya terus membuncit. Dia malu mau ikut ujian di sekolah.
Menurut Sariah, orang tua Bunga NC, ayah tirinya telah menyebabkan Bunga kehilangan masa depannya. “Dia telah mengerjai anak saya sejak usianya masih 12 tahun, tepatnya sejak 2007 lalu,” kata Sariah warga Jalan Santunan Jaya RT01/03 Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan yang sehari-hari terpaksa menjadi tulang punggung keluarga sebagai tukang cuci pakaian rumah tangga di kampungnya itu.
Suami dari Sariah, yang memiliki nama lengkap Mamat Kurma itu tega melakukannya disaat dirinya tengah melakukan perjuangan untuk bertahan hidup. “Dia melakukan itu di rumah kontrakan ini,” ujar Sariah saat ditemui TangerangNews.com hari ini.
Diakuinya, Bunga dan Mamat kerap ditinggalnya di rumah lantaran suaminya lebih banyak menganggur, sementara dia harus mencuci pakaian warga sekitar.
Tetapi Sariah tidak menyangka, orang yang seharusnya melindungi anaknya satu-satunya itu justruk menghancurkan harapannya. Peristiwa terungkapnya kasus tersebut pada pertengahan bulan Maret 2010 ini. Sariah mencurigai perut anaknya yang terus membuncit. “Saya lalu tanya, kok perut kamu semakin gendut nak? Awalnya sih dia tidak menjawab, tetapi setelah saya desak, dia baru mau bicara terus terang,” katanya.
Menurut pengakuan Bunga NC kepada Sariah, peristiwa itu berawal ketika ayahnya sedang bersama dia di rumah kontrakan itu. Awalnya korban hanya diminta untuk memijit. Namun, setelah itu Mamat malah meminta dilayani sebagai suami istri. “Anak saya sudah menolak, tetapi bapak tiri yang kurang ajar itu mengancam, akan membunuhnya dan membunuh saya,” terangnya.
Selama dua tahun lebih itu, jika Sariah tidak ada di rumah Bunga selalu main keluar rumah. Namun, setelah sampai di rumah, Bunga harus melayani nafsu bejat bapak tirinya itu hingga peristiwa ini terungkap. Karena kesal, Sariah lalu melaporkan peristiwa itu ke Polsek Pondok Aren. Tersangka kini diamankan di Polsek Pondok Aren.
Sementara soal ujian nasional, Bunga mengaku, ingin tetap mengerjakan soal. Tetapi dirinya tidak mau mengerjakan soal di sekolah. Keinginan itu bertolak belakang dengan keinginan sekolah karena sekolah hanya akan mengizinkan Bunga mengikuti ujian nasional tahun ini di sekolah.”Anak saya sudah malu, jadi nggak mau ngerjainnya disekolah,” ceritanya. (dira)