TANGERANGNEWS.com-Kekacauan yang sempat dialami para orangtua murid saat mendaftarkan anaknya ke SMA Negeri di wilayah Provinsi Banten diklaim telah berhasil diatasi oleh Pemprov Banten.
Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Pemprov Banten, Amal Herawan Budhi ketika dihubungi TangerangNews.com, Kamis (21/6/2018) mengatakan kekacauan pendaftaran online yang sempat terjadi hanya berlangsung sekitar 4 jam saja sejak pukul 06.00 hingga pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA:
"Tadi sempat 4 jam di awal (Error) karena masyarakat berduyun-duyun langsung secara bersamaan, mereka membuka aplikasi PPDB online dan itu jadi traffic jam," jelas Amal.
Amal menyebutkan, dari data di command center pemantauan PPDB online milik Pemprov Banten terlihat tingginya angka traffic kunjungan pada aplikasi online PPDB Banten.
"Dari kondisi pantauan kita total request pada saat 4 jam terakhir sampai pada 13.803.000 (klik) traffic-nya. Sehingga dari cache request-nya yang masuk 8.310 juta dan yang ditolak 5.492 juta itu," jelasnya.
Kondisi tersebut diyakininya kedepan tidak akan lagi terjadi, bahkan Gubernur Banten Wahidin Halim sempat datang untuk mengecek langsung ke command center serta melihat sendiri kendala yang dialami.
"Sekarang sudah normal, tadi kan hanya kaget aja, sekarang relatif kita monitor dari segi server dan bandwitch-nya memadai," terangnya.(RAZ/RGI)
Flu Singapura atau penyakit kaki, tangan dan mulut alias hand, foot and mouth disease (HFMD), merupakan penyakit menular yang umumnya menyerang anak-anak, meski ada beberapa kasus pada remaja dan dewasa.
TODAY TAG
Astra Land Indonesia (ALI) melalui kerjasama dua developer properti terkemuka Astra Property dan Hongkong Land, menghadirkan kawasan perumahan eksklusif bernama AMMAIA Ecoforest, di kawasan Suvarna Sutera, Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).
Perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin pesat, sehingga banyak orang khawatir akan hilangnya pekerjaan karena kemampuan AI untuk menangani tugas-tugas tertentu.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews
