TANGERANGNEWS.com-Ratusan wali murid yang didominasi ibu-ibu melakukan aksi demontrasi di depan SMP Negeri 11, BSD, Rawabuntu, Serpong, Sabtu (14/7/2018).
Aksi demontrasi itu dipicu hilangnya nama anak mereka saat pengumuman PPDB online Tangsel tingkat SMP.
Ratusan ibu-ibu mendatangi sekolah yang dijadikan Posko PPDB online Tangsel tersebut. Mereka membentangkan beberapa alat peraga memprotes hilangnya data anak mereka saat pengumuman PPDB serta lambatnya respon Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel.
"Kita dijanjikan jam dua hari ini untuk menunggu penjelasan dan solusi permasalahan ini, dan sampe sekarang belum ada kepastian. Kami hanya ingin keadilan kenapa, NIM 24 tidak diterima sementara ada yang NIM 19, 17, 12, bahkan 11 diterima, sementara nilai Zonasi sama, ada apa di balik Zonasi," ucap Dewi salah seorang orangtua murid saat berunjukrasa.
Selain Dewi, hal senada diungkapkan oleh Tati. Dewi yang terus diberondong pertanyaan anaknya perihal kejelasan dimana bersekolah tidak bisa berbuat banyak, karena ia pun belum mendapatkan kepastian dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel.
Karena terbelit persoalan tersebut, Dewi mengaku beberapa hari terakhir tidak bekerja demi mendapatkan kepastian anaknya masuk sekolah lewat jalur PPDB online.
"Anak saya nanya -nanya, Mah kita sekolah dimana, Senin orang-orang udah pada masuk sekolah, kita sekolah dimana mah?," ujar Tati menirukan pertanyaan anaknya dengan mata berkaca-kaca.
Diketahui, Hasil PPDB tingkat SMP di Tangsel telah diumumkan pada Kamis (12/7/2018) kemarin. Namun, dua hari setelah pengumuman tersebut, ratusan murid yang sebelumnya telah terdaftar di PPDB online Tangsel mendadak hilang saat pengumuman. Terlebih, saat ini SMP swasta di Tangsel pun banyak yang telah menutup pendaftaran untuk penerimaan siswa baru.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak perwakilan dari Dinas Pendidikan Tangsel yang datang menemui para orangtua murid. Hanya tampak puluhan personel kepolisian dari Polres Tangsel yang berjaga dilokasi.(MRI/HRU)