TANGERANGNEWS.com-Kondisi Ahmad Fauzan,18, pelajar kelas 3 SMK Sasmita Jaya, Pamulang yang sempat kritis tertancap sebuah senjata tajam (sajam) akibat tawuran saat ini kondisinya mulai membaik.
Fauzan telah mendapatkan perawatan intensif tim medis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Tim dokter telah melakukan operasi pengangkatan senjata tajam yang tertancap di pipi kiri korban.
"Kondisinya stabil,dan dalam tahap pemulihan pasca operasi," ujar Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho kepada Tangerangnews.com, Jumat (3/8/2018).
Senjata tajam yang sempat tertancap di wajah Fauzan itu pun, kata Alex, dikeluarkan secara perlahan oleh tim dokter RSCM dengan kondisi terpotong-potong. Sajam itu kini diamankan guna dijadikan barang bukti penyidikan oleh kepolisian.
"Kita amankan (senjatanya) untuk barang bukti," tambahnya.
Alex juga menuturkan, Fauzan yang tercatat sebagai warga Desa Pedurenan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor ini pun mendapatkan perawatan dan pelayanan medis terbaik yang diberikan oleh RSCM atas dukungan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Baik saat operasi maupun fase pemulihan, korban terus didampingi kedua orang tuanya.
Kabar ini pun sekaligus menepis informasi berantai yang sempat viral dan beredar di grup-grup Whatsapp yang menyebutkan bahwa Ibu korban sempat mengalami serangan jantung dan meninggal akibat anaknya menjadi korban tawuran pelajar.
"Itu Hoax. Lah orang tuanya masih nungguin di rumah sakit, dan kita komunikasi dengan Ibunya," ujar Alexander dengan nada heran.
Diketahui, Ahmad Fauzan, menjadi korban dalam tawuran antara dua kelompok pelajar terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di depan Taman Tekno, Jalan Raya Puspitek, Setu, Tangsel, Selasa (31/7/2018).
Korban mengalami luka serius di kepala akibat sajam sejenis pedang menancap di pipi kirinya. Ia kemudian dilarikan ke RS Hermina, Serpong, namun tim dokter setempat kemudian dirujuk ke RSCM Jakarta. Puluhan pelajar yang terlibat tawuran tersebut berasal dari SMK Sasmita Jaya Pamulang dan SMK Bhipuri.(MRI/RGI)