TANGERANGNEWS.com-Sekelompok warga yang mengatasnamakan para pemilik dan penyewa Ruko Spark di Jalan Boulevard Raya, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, melakukan aksi protes di depan ruko miliknya, lantaran pihak pengelola ruko memberlakukan sistem parkir berbayar yang dianggap merugikan usaha mereka.
"Kami merasa dirugikan dengan adanya parkir berbayar per tanggal 1 September ini," ucap Fredy Kurniawan, salah seorang warga yang melakukan orasi, Kamis (6/9/2018).
Diakuinya, perwakilan warga sebelumnya memang telah diberi sosialisasi oleh pihak pengelola terkait rencana akan diberlakukannya parkir berbayar di kawasan ruko Spark 1,2 dan 3.
Warga pun juga telah berupaya melakukan negosiasi agar kompleks ruko yang sudah berdiri sejak 2008 ini tidak diberlakukan parkir bagi para pengunjungnya yang datang.
"Jujur saja hal ini bukan malah jadi win-win solution. Karena ada teman kita, ada dua tempat yang begitu parkir berbayar diberlakukan dia sudah mulai tutup (usahanya)," ucap Fredy.
Maya, salah seorang pemilik ruko usaha Pecel Kemi di Ruko Paramount Spark Blok No 2 mengaku usahanya makin merugi, hingga akhirnya dia memilih untuk menutup usahanya. Pasalnya selain pengunjung yang datang semakin sedikit, biaya operasional usahanya pun makin membesar.
"Dengan adanya parkir ini pendapatan kita menurun, biaya operasional membesar, karena kalau pun kita naikkan harga seribu atau dua ribu customer pasti komplain, daripada biaya makin membesar yaudah lah mending kita tutup dulu aja," terang Maya.
Sementara itu, pengelola parkir yang ditemui Tangerangnews.com di lokasi enggan memberikan keterangan terkait adanya keluhan warga terkait parkir berbayar tersebut.
"Saya serahkan ke manajemen sepenuhnya," ucap pria yang enggan disebutkan namanya.(RAZ/RGI)