TANGERANGNEWS-Bertempat di lobi Omni International Hospital, Alam Sutera. Kota Tangerang Selatan. Omni Hospital bekerjasama dengan POPKI (Perkumpulan Orang Tua Penderita Kawasaki ) mengadakan acara seminar yang bertema “ Penyakit Kawasaki Mengancam Buah Hati Kita”.
Direktur Operasional Omni International Hospital dr. Bina Kusuma Fitri, Sabtu (8/5) mengatakan, kegiatan ini merupakan kepedulian Omni yang merupakan rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang memiliki fasilitas Kawasaki Centre di bawah naungan langsung dr. Najib Advani .
Ia menambahkan selain sebagai pusat pengobatan rumah sakit Omni juga bertujuan memberikan edukasi dan imformasi mengenai bahaya penyakit kawasaki kepada masyarakat luas mengenai gejala hingga penangganan yang harus dilakukan.
“Diharapkan dengan kehadiran POPKI menjadi wadah bagi orang tua untuk berbagi pengalaman dan imformasi mengenai penyakit Kawasaki serta memudahkan orang tua penderita untuk memperoleh informasi dan solusi dari semua keluhan yang ada,” ungkapnya
Sementara itu, dr Najib Advani Sp.A mengatakan penyakit Kawasaki pertama kali ditemukan di Jepang oleh tomisaka pada tahun 1967. Di Indonesia sendiri di perkirakan terdapat sekitar 5000-6000 kasus penyakit Kawasaki baru setiap tahunnya.
Dari perkiraan tersebut, hanya sekitar 100-200 kasus yang di ketahui. Penyakit Kawasaki di Indonesia pada symposium International penyakit Kawasaki ke VIII. Sejak itu Indonesia secara resmi masuk dalam peta penyakit Kawasaki dunia.
“Penyakit ini menyerang pada anak balita 80 % ditemukan pada anak dibawah 4 tahun dan jarang pada usia dibawah 3 bulan atau lebih 8 tahun.” ungkapnya
Selain itu juga lanjut dr. Najib, masyarakat masih kurang mengetahui akan penyakit yang tidak menular ini menyebabkan diagnosis sering terlambat atau bahkan kesalahan diagnosis karena masih banyak kalangan medis yang belum paham akan berbahaya penyakit ini. Tegasnya
Ditempat terpisah, Esther Nathalia 30 tahun, bingung ketika 1 tahun yang lalu dokter memvonis anaknya Kevin 6 tahun menderita penyakit Kawasaki. Waktu itu Esther mengaku masih minim pengetahuan tentang penyakit yang pertama kali ditemukan di Jepang ini.
Ia mengira bahwa anaknya hanya menderita penyakit gongongan Karena gejala awal yang dilihat pada anaknya hanya gondongan di leher sebelah kanan lalu ada bintik-bintik di muka dan sering mengeluarkan air liur terus.Esther mengaku anak Kevin telah sembuh dan anak keduanya sampai saat ini masih menjalani terapi penyembuhan.(deddy)