TANGERANGNEWS.com-Siklus lima tahunan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) membuat Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Selatan bersiaga. Pasalnya, jumlah penderita DBD di Tangsel meningkat.
Kesiagaan lembaga yang diketuai oleh Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany inì karena penderita penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegepty ini membutuhkan banyak asupan trombosit darah yang hanya tersedia di lembaga sosial kemanusiaan tersebut.
Ketua Unit Transfusi Darah PMI Tangsel dr Suhara Manullang mengatakan, pihaknya kini meningkatkan target persediaan darah menjadi 3000 kantong darah dalam sebulan untuk mengantisipasi permintaan berlebih.
"Setiap hari ditargetkan dapat 100 kantong. Jadi jumlahnya 3000 dalam sebulan. Untuk jaminan ketersediaan," jelasnya saat ditemui di Gedung PMI Tangsel, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (23/1/2019).
Dijelaskannya, seseorang yang terjangkit virus DBD sangat membutuhkan trombosit. Karena penyakit ini menyerang daya tahan tubuh.
"Darah ada 3 unsur, yaitu darah merah, darah putih, dan trombosit. Kalo demam berdarah ini oleh virus dengue itu yang diserang adalah daya tahan tubuh, dengan pembekuan darah karena kurangnya trombosit," jelasnya.
Suhara juga mengatakan untuk terjaminnya ketersediaan, PMI menempuh dua cara, yaitu pendonor mendatangi kantor PMI Tangsel atau model jemput bola menggunakan mobil operasional.
"Kami tidak berhenti disitu, kita punya data base. Kita kontak pendonor sebelumnya. Untuk donor kembali," ujar Suhara.
Kedepan, kata dia, PMI Tangsel akan menyediakan mobil unit untuk menjemput bola para pendonor.
"Orang kota itu kan berhalangan waktu, makanya kita sediakan mobil unit," tukasnya.(RMI/HRU)