Connect With Us

Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Tangsel Meningkat

Rachman Deniansyah | Jumat, 15 Februari 2019 | 16:00

Kegiatan sosialisasi pencegahan dan penangan korban, serta pelaku pornografi yang dihadiri oleh anak sekolah dan orang tua murid di Yayasan Bethesda Indonesia, Jalan Serua Raya, Ciputat, Tangsel, Jum'at (15/2/2019). (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kota Tangerang disebut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) meningkat. Hal ini disinyalir dipicu oleh konten pornografi.

Hal itu terungkap dalam sosialisasi yang digelar KPPA di Yayasan Bethesda Indonesia, Jalan Serua Raya, Ciputat, Tangsel, Jum'at (15/2/2019).

Dalam sosialisasi yang dihadiri pelajar dan orang tua murid itu, KPPA memaparkan upaya pencegahan dan penganganan korban kekerasan seksual terhadap anak.

Menurut Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi pada KPPA Dermawan, pihaknya tidak bisa mendeteksi ketika anak terpapar pornografi. Sehingga, upaya pencegahan dengan memberikan pemahaman kepada anak dipandangnya sangat penting.

"Sosialisasi diperlukan untuk melakukan pencegahan. Pasalnya anak berpotensi jadi korban ketika terpapar pornografi," ucap Dermawan.

Dijelaskannya, seorang anak akan terpapar pornografi ketika telah mengakses 20 sampai 30 kali konten pornografi, biasa melalui gadget. Akibatnya, seorang anak akan ketagihan dan kemudian ingin mencontoh adegan seksual yang ditontonnya tersebut.

"Harus dilakukan pendekatan keluarga dan secara moral keagamaan, serta melalui pendidikan. Karena hampir separuh dari 84 juta anak ada di sekolah. Namun, sekolah juga punya keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia), dan tak bisa sendiri, harus ada peran orang tua," tegasnya. 

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel, Khairati mengatakan, sebanyak 126 kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi pada 2018, diantaranya adalah penelantaran, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hingga pelecehan seksual.

"Angka yang paling besar adalah kekerasan seksual pada anak," bebernya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jum'at (15/2/2019).

Oleh karenanya, Khairati mengatakan, pemahaman terhadap anak sangat diperlukan, terlebih dari orang tuanya sendiri. 

"Kalau di sekolah saat upacara itu sebentar untuk menjelaskan. Tapi kalau orang tua lebih lama, agar mereka mengerti  bagaimana mengawasi anaknya," ujarnya. 

Menurutnya, gadget adalah sumber anak zaman sekarang untuk mengakses pornografi. Karena itu, Khairati mengaku bahwa pihaknya rutin melakukan sosialisasi terhadap penanganan pornografi dan pembekalan ke sekolah-sekolah. 

"Di Tangsel banyak kejadian bermula karena media sosial. Kita harus tangani, makanya kita sosialisasi. Kalau sudah terjadi maka kita akan adakan penanganan secara intensif baik itu secara psikologi atau hukum," ungkapnya.

Lanjutnya, kasus umum yang dialami korban setelah terjadinya kekerasan seksual adalah trauma. Maka untuk menangani kasus-kasus terhadap anak, DPMP3AKB telah bekerja sama dengan dinas terkait untuk mengambalikan mental anak yang mengalami kekerasan seksual.

"Kalau masalah hukumnya kita bekerja sama dengan Polres untuk pelakunya, untuk korbannya perlu penanganan khusus," tukasnya.(MRI/RGI)

NASIONAL
Di Ajang Electricity Connect 2024, PLN Tebarkan Semangat Kolaborasi untuk Transisi Energi 

Di Ajang Electricity Connect 2024, PLN Tebarkan Semangat Kolaborasi untuk Transisi Energi 

Kamis, 21 November 2024 | 20:05

PT PLN (Persero) terus memperkuat kolaborasi global untuk mendukung transisi energi di Indonesia. Langkah ini terlihat pada pembukaan Electricity Connect 2024, konferensi dan pameran ketenagalistrikan terbesar se-Asia Tenggara

AYO! TANGERANG CERDAS
Belum Banyak yang Tahu, Dua Kegiatan Ini Bikin Anak Jadi Cerdas

Belum Banyak yang Tahu, Dua Kegiatan Ini Bikin Anak Jadi Cerdas

Senin, 11 November 2024 | 15:03

Baru-baru ini, Penelitian dari para ahli saraf di Universitas Eastern Finlandia mengungkapkan pentingnya dua aktivitas yang dapat mengoptimalkan kecerdasan anak.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

SPORT
Menang 2-0 Atas Sriwijaya FC, Persikota Bertengger di Posisi 4 Klasemen Liga 2 

Menang 2-0 Atas Sriwijaya FC, Persikota Bertengger di Posisi 4 Klasemen Liga 2 

Kamis, 21 November 2024 | 06:48

Persikota Tangerang kembali ke jalur kemenangan setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor meyakinkan 2-0 dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025, di Stadion Benteng Reborn, Kota Tangerang, Rabu, 20 November 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill