Connect With Us

Belajar & Bekerja, Program Baru di Universitas Prasetiya Mulya BSD

Rachman Deniansyah | Selasa, 12 Maret 2019 | 17:00

Kegiatan peresmian kantor untuk pengembangan terhadap Program Pembelajaran Kerja Terpadu (Co-Op Office) untuk Universitas Prasetiya Mulya BSD, Selasa (12/3/2019). (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Universitas Prasetiya Mulya BSD meresmikan kantor baru untuk pengembangan Program Pembelajaran Kerja Terpadu (Co-Op Office), Selasa (12/3/2019).

Peresmian program hibah dari Risk Management, Economic Sustainability, and Actuarial Science Development in Indonesia (READI) Project itu dilaksanakan di auditorium lantai 3 Universitas Prasetiya Mulya BSD, Kavling Edutown, Jalan BSD Raya Utama, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

READI Project merupakan suatu proyek yang didanai oleh Pemerintah Kanada (Global Affairs Canada) yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat keunggulan ilmu aktuaria dan manajemen risiko di kawasan regional.

Fasilitas baru yang tersedia diantaranya ruangan wawancara untuk melatih kecapakan komunikasi, fasilitas untuk pembelajaran daring (online), dan sebagainya.

Diketahui, Co-Op atau Cooperative Education merupakan elemen yang bersinergi dengan kurikulum universitas untuk mahasiswa strata satu (S1) agar memiliki pengalaman kerja yang nyata selayaknya pekerja di sebuah perusahaan. Program yang mulai diterapkan tahun 2017 itu bertujuan mempersiapkan mahasiswa memiliki ketrampilan layaknya di dunia kerja.

Melalui program ini, mahasiswa juga akan memperoleh pendidikan sambil bekerja di suatu perusahaan sejak semester awal. 

Direktur Pembinaan Kelembagaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi  (Kemenristek Dikti), Totok Prasetyo yang hadir dalam peresmian tersebut mengatakan, bahwa 

Program ini betul-betul berguna untuk memberikan bekal kepada mahasiswa. Ia mengharapkan universitas memiliki link and match dengan industri. 

"Diharapkan akan ada link and match antara universitas dengan industri. Sekarang di perguruan tinggi sudah diawali Prasetiya Mulia," ungkapnya. 

Karena program itu dinilainya sangat baik, Totok juga mengatakan telah menugaskan 9 perguruan tinggi di Indonesia untuk mengimplementasikannya. Ia menyebutkan beberapa kampus itu adalah Universitas Prasetiya Mulya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Indonesia (UI).

Sementara, Rektor Universitas Prasetiya Mulya BSD, Djisman S. Simanjuntak mengatakan, program Co-Op ini merupakan bentuk gabungan dari pembelajaran kelas dengan pekerjaan. 

"Jadi dengan gabungan dari pembelajaran kelas dengan bekerja secara benar dapat kita arahkan mahasiswa untuk belajar sambil mengetahui lebih dalam dunia pekerjaan. Sehingga bisa lebih tertuju," jelasnya. 

Program Co-Op ini, lanjutnya, akan dilaksanakan secara bertahap. Dimulai dari Prodi Matematika Bisnis dan kemudian akan diterapkan pada prodi lainnya. 

"Target kita ke semua prodi. Semua prodi yang mengarah ke profesi, seperti akuntansi, hukum, dan lainnya akan bisa kita integrasikan ke program Co-Op," ungkapnya. 

Djisman menuturkan, bahwa pihaknya telah mempunyai jaringan perusahaan yang cukup banyak. Namun, untuk saat ini pihaknya baru bekerjasama dengan perusahaan yang berbasis keuangan. 

"Karena ini baru untuk prodi Matematika Bisnis. Jadi umumnya baru perusahaan di bidang keuangan. Sebagian perusahaan Start Up, sebagian asuransi, sebagian bank dalam kaitan terutama manajemen resiko," bebernya.(MRI/RGI)

TEKNO
Jangan Salah Beli, Ini Perbedaan Smart TV, Android TV, dan Google TV 

Jangan Salah Beli, Ini Perbedaan Smart TV, Android TV, dan Google TV 

Kamis, 21 November 2024 | 07:18

Televisi kini telah berevolusi dari sekadar menayangkan siaran lokal menjadi perangkat multifungsi dengan fitur internet dan aplikasi online.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

WISATA
Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Kamis, 21 November 2024 | 07:57

Seorang pengunjung terkejut saat harus membayar karcis parkir sebesar Rp75 ribu ketika tengah berwisata di objek wisata pantai di Serang, Banten.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill