TANGERANGNEWS.com-Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Andreas menyebut bahwa konvensi Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel yang digelar menjadi upaya partainya dalam mencegah korupsi.
Menurutnya, kasus korupsi yang selama ini kerap membelenggu kepala daerah terus terjadi, karena proses pencalonan mereka dilakukan dalam ruang-ruang gelap dan melibatkan mahar yang besar.
“PSI percaya akar permasalahan korupsi kepala daerah adalah proses rekrutmen parpol (partai politik) yang tertutup, eksklusif, dan nepotis,” terang Andreas di Kantor DPD PSI Tangsel, Ruko Cendana Residence, Serua, Ciputat, Tangsel, Jumat (20/12/2019).
Selain itu, dengan menggelar konvensi, partainya juga dapat mencari calon penerus pemimpin Kota Tangsel yang sesuai dengan visi misinya.
"Sesuai dengan semangat dan DNA partai, yakni anti korupsi dan anti intoleransi," terangnya.
Saat ini, PSI telah melanjutkan tahapan konvensi ke tahap selanjutnya. Terdapat 18 nama bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang telah lolos dalam seleksi administrasi.
Selanjutnya, PSI akan menggelar tahap wawancara yang akan dilaksanakan pada 18-19 Januari mendatang, dan dilanjut dengan tahap debat semi terbuka.
"Kita berhatap PSI dapat menghadirkan calon wali kota yang berbobot bagi Kota Tangsel," pungkasnya.(RMI/HRU)