TANGERANGNEWS-Gubernur Provinsi Banten Ratu Atut Chosiyah menyesali terjadinya bentrokan antara ormas FBR dengan warga Rempoa, di Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Banten.
“Saya sebagai Gubernur sangat menyesali tindakan penyerangan dan anarkis yang dilakukan massa FBR. Apapun itu bentuknya. Seharusnya hal itu tidak terjadi,” ujarnya saat penutupan hari koperasi di Cilenggang Kota Tangsel.
Ia menambahkan masyarakat Kota Tangsel dihimbau untuk menjaga kententraman wilayah Tangerang Selatan yang akan menggelar hajat besar Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Sehingga, ormas dan masyarakat dapat membantu pemerintah dalam mensukseskan semua tahapan yang ada hingga terpilihnya walikota dan wakil walikota terpilih.
“Saya berharap semua masalah yang terjadi dapat diselesaikan secara musyawarah tanpa harus dengan tindakan kekerasan,” ujarnya.
Penjabat Wali Kota Tangsel Eutik Suarta mengatakan bahwa bentrokan massa FBR dengan warga Rempoa, dapat menganggu stabilitas keamanan warga Tangsel. Karena, tindakan menyerang warga tanpa adanya koordinasi dan komunikasi merupakan tindakan kriminal sebab merugikan orang lain.
“Merusak fasilitas umum dan melukai orang dengan menyerang adalah tindakan kriminal. Jadi, seharusnya bentrokan itu tidak terjadi, apalagi karena masalah sepele,” ujarnya. Wali Kota meminta seluruh ormas yang ada di Tangsel untuk duduk bareng dan mencari jalan keluarnya. “Kami akan mencari jalan keluar secepatnya,” katanya. (deddy)