TANGERANGNEWS.com-Pengamat politik Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) Adib Miftahul kembali mempertanyakan kredibilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hal itu menyusul diumumkannya nama Muhamad, sebagai pemenang konvensi yang diadakan PSI.
Menurutnya, munculnya nama Muhamad sebagai pemenang telah mengingatkan sekaligus membenarkan isu yang selama ini beredar bahwa PSI memang akan mengusung Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel itu di Pilkada Tangsel.
"Terkait munculnya klaim Muhamad yang bakal diusung menjadi calon Wali Kota Tangerang Selatan, saat proses konvensi belum selesai, meski isu itu sempat ditepis elit PSI. Maka dari itu kredibilitas PSI patut dipertanyakan sebagai partai yang mengusung ide baru, jujur, dan segar," ungkap Adib, Rabu (6/5/2020).
Bahkan selain itu, kata dia, ada juga klaim yang datang dari peserta konvensi atau bakal calon wali kota lainnya yang menyebut bahwa mereka telah diperalat PSI.
"Alasan dan pertimbangannya apa? Karena kalau mau jujur, soal kualitas, masih banyak yang lebih baik. Bisa juga PSI menggelar debat terbuka sekalian, untuk menilai hasil pemenang bukan pesanan," ucap Adib.
Jika tidak, dikhawatirkan nantinya publik akan menilai bahwa partai baru ini tak ada bedanya dengan partai lama.
"Toh ujungnya transaksional. Publik akan menilai ada semacam dugaan transaksional atau politik dagang sapi, yang dimainkan unsur elit PSI di Tangsel," sambungnya.
Bahkan yang lebih mengkhawatirkan lagi, Adib menilai bahwa PSI terancam akan ditinggalkan pendukungnya. Sebab, hasil konvensi ini telah menjadi pertaruhan berat bagi PSI.
"Investasi dan branding politik PSI yang selama ini bagus, katakanlah begitu, akan ambyar dalam pemilu berikutnya. Sebab, segmentasi pemilih PSI di Tangsel yang kebanyakan kaum urban, ingin perubahan. Nah pendukung yang ingin perubahan ini merasa tak terwakili dengan sosok Muhamad yang dikenal bagian dari rezim dinasti," pungkas Adib. (RMI/RAC)