TANGERANGNEWS.com-Sekitar 100 ton sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangsel tumpah ke badan sungai Cisadane pada Jumat (22/5/2020) lalu.
Selang seminggu setelah insiden akibat jebolnya tanggul penahan tumpukan sampah tersebut, sekitar dua pertiga sampah telah diangkat dari badan sungai. Pekerjaan pengangkatan sampah itu dengan menerjunkan tujuh alat berat.
"Ekskavator bantuan dari BBWSCC ada tiga unit, terus yang kami miliki ada empat, jadi ada tujuh alat berat," ujar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Yepi Suhernan, Jumat (29/5/2020).
Ia mengatakan, dua pertiga dari sekitar 100 ton sampah itu telah digeser sekitar 20 meter dari badan sungai.
"Kami tarik kembali ke tepi posisi TPA. Jadi prioritas kami, yang penting agar jalan air sungai sudah terbuka. Supaya lancar lagi, itu tahapan pertamanya," tuturnya.
Selanjutnya, sampah tersebut akan kembali ditarik ke lokasi penimbunan (landfillI) dengan sistem trap (perangkap).
"Lalu dindingnya diperkuat oleh turap supaya posisi sampah enggak terjun lagi ke bawah," katanya.
Pekerjaan menuntaskan sampah yang longsor tersebut membutuhkan waktu sekitar sepekan lagi. Namun, percepatan pengerukan sampah itu membutuhkan kerja keras. Alat berat harus dioperasikan selama 24 jam terus menerus.
Longsor sampah juga telah mengakibatkan rusaknya turap dan badan sungai Cisadane. Perbaikan kedua hal tersebut, akan dilakukan secara pararel dengan meminta bantuan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWSCC) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Kami (Pemkot Tangsel) fokus ke landfill-nya," pungkasnya.(RMI/HRU)