TANGERANGNEWS.com-Lonjakan angka pemakaman terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel. Tercatat hingga September, pemakaman khusus COVID-19 ini telah terisi sebanyak 240 makam.
Kepala pemakaman TPU Jombang Tabroni mengatakan, peningkatan angka pemakaman di Tangsel ini terjadi seiring dengan adanya lonjakan kasus COVID-19.
Melonjaknya angka pemakaman ini terjadi sejak Agustus lalu. Peningkatan terjadi dua kali lipat dari bulan Juli yang berjumlah 17 pemakaman.
"Kemudian melonjak pada Agustus mencapai 39 total pemakaman dalam sebulan. Kemudian pada September terus mengalami peningkatan hingga 48 total pemakaman yang dilakukan," ujar Tabroni di TPU Jombang, Rabu (23/9/2020).
Peningkatan yang cukup drastis itu juga terjadi di setiap harinya. Dalam sehari, petugas dapat memakamkan sebanyak lima pasien COVID-19.
"Ya memang terjadi pelonjakan secara signifikan ada sampai lima atau empat per hari. Biasanya hanya satu atau dua," imbuhnya.
Untuk itu, di tengah meningkatnya kasus ini, Tabroni dan seluruh petugas khususnya penggali kubur terus bersiaga.
"Kalau dulu biasanya kan 24 jam, tapi akhir ini kita mulai pukul 08.00-22.00 malam. Tapi kalau urgent atau penting kita stand by. Pernah sampai pukul 24.00 WIB," ucapnya.
Saat di lokasi, terdapat satu jenazah yang telah dimakamkan. Menurut informasi yang dihimpun, jenazah tersebut merupakan pasien terinfeksi COVID-19, yang wafat usai menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit swasta di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangsel.
Dari pantauan Tangerangnews, prosesi pemakaman dijalani dengan penerapan prosedur protokol COVID-19. Jenazah yang telah dimasukkan ke dalam peti, dibawa dan dikubur oleh petugas yang lengkap menggunakan alat pelindung diri (APD).
Usai melangsungkan pemakaman, para petugas pemakaman langsung melepaskan hazmat dan kemudian dibakar. Mereka pun menyemprotkan cairan disinfektan ke sekujur tubuhnya guna mencegah adanya virus yang menempel.
Sebelum meninggalkan pemakaman, terlihat seorang pria yang merupakan keluarga dari jenazah tersebut berbicara lantang kepada para rekan dan kerabat untuk mendoakan jenazah dari rumah masing-masing.
Sebab seusai dengan prosedur pemakaman, pihak keluarga, saudara, dan rekan jenazah hanya dapat menyaksikan prosesi pemakaman dari kejauhan. (RAZ/RAC)