TANGERANGNEWS.com-Harga tempe kini mulai merangkak naik setelah sempat hilang dari pasaran selama tiga hari akibat tingginya harga kacang kedelai sebagai bahan baku.
Pantauan Tangerangnews.com, kenaikan harga tempe tersebut berkisar hingga Rp2 ribu.
Seperti yang dipaparkan Haidar, 20, salah satu pedagang tempe di Pasar Bukit, Pondok Benda, Pamulang, Senin (4/1/2021).
"Harganya naik, karena (kacang) kedelai naik. Tadi saya jual Rp10 ribu per papan (tempe). Biasanya saya jual Rp8 ribu," ujarnya.
Meski harga mengalami kenaikan yang cukup signifikan, Haidar bersyukur lantaran tempe yang dijualnya itu laris manis diborong para pembeli.
Kenaikan harga nampaknya tak mengurangi animo masyarakat untuk mengkonsumsinya, usai menghilang dari pasaran sejak tiga hari lalu.
"Alhamdulillah, justru laris banget. Saya tadi stok sekitar 70 papan tempe. Pukul 09.00 WIB itu sudah habis semua. Kalau hari biasa, masih sisa sampai sore," katanya.
Hal senada diungkapkan pedagang tempe lainnya, Yohanes, 58. Ia mengatakan, kerinduan masyarakat terhadap makanan rakyat tersebut nampaknya telah membuat barang dagangannya laris manis, meski harga naik cukup signifikan.
"Naik sekitar Rp2 ribuan. Satu jam saja tadi langsung habis. Enggak ada yang protes. Pembeli kayaknya sudah tahu harga tempe naik," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, kenaikan harga kacang kedelai membuat para perajin tempe dan tahu di sejumlah daerah melakukan aksi mogok bekerja. Akibatnya, stok tempe hampir di seluruh pasaran menghilang.
Namun seiring dilakukannya aksi tersebut, harga kacang kedelai tak kunjung turun. Atas hal itu, mereka pun bersepakat untuk kembali memproduksi makanan bergizi tersebut, dan dijual dengan harga yang lebih tinggi. (RAZ/RAC)