TANGERANGNEWS.com-Selain Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat publik, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga menjadikan insan pers atau wartawan menjadi salah satu prioritas dalam vaksinasi tahap kedua ini.
Bertempat di Rumah Sakit Umum Kota Tangsel, sejumlah insan pers berbondong-bondong ikut dalam penyuntikan vaksinasi tersebut.
Dengan antusiasnya, mereka mengikuti seluruh tahap vaksinasi, demi terbebas dari ancaman COVID-19. Seperti salah satunya Riski Amana, 29, reporter Wartakota.
Antusias itu ditunjukkannya, lantaran ia menganggap bahwa vaksinasi ini penting untuk mencegah dari penularan COVID-19.
Terlebih, bagi insan pers yang menuntut dirinya sebagai garda terdepan untuk terus menyajikan fakta di tengah pandemi seperti ini.
"Bagus sih, saya sangat responsif untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya usai menjalani vaksinasi.
Riski pun rela mengikuti vaksinasi tersebut, meski dirinya harus melawan ketakutan lantaran fobia terhadap jarum suntik.
Rasa ketakutannya itu diperlihatkan saat dirinya hendak disuntik. Namun, dokter yang bertugas langsung menenangkan dan mengajaknya bercanda.
"Kalau keluhan Alhamdulillah enggak ada, tapi memang hanya saya fobia sama jarum suntik. Jadi takut saja," ujar Riski yang tersipu malu.
Riski yang telah berhasil melawan rasa takutnya itu, mengimbau khalayak luas untuk tidak ragu dalam menjalani vaksinasi.
"Ya layaknya kita mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai ya. Karena (COVID-19) setidaknya telah berimbas dengan ekonomi dan apalagi kita mau menghadapi bulan puasa dan lebaran. Baiknya sih, kita divaksin gitu supaya tidak ada lagi pandemi. Agar ekonomi berjalan dan aktivitas juga kembali normal," imbaunya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Kota Tangsel Enji Sepraliana menuturkan pelaksanaan vaksin tahap kedua ini tidak ada bedanya dengan prosedur sebelumnya.
Setidaknya, pihaknya melibatkan sebanyak 12 tenaga kesehatan dalam proses vaksinasi tersebut.
"Untuk RSU Tangsel, kami fasilitasi untuk kalangan wartawan, tenaga pendidik, dan nakes yang baru bisa menjalani vaksinasi," singkatnya. (RAZ/RAC)