TANGERANGNEWS.com-Puluhan rumah di kawasan Perumahan Nerada Estate, Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan hingga kini terpantau masih terimbas banjir akibat adanya turap yang longsor, Sabtu, 12 Juni 2021.
Banjir itu diakibatkan adanya tumpahan material yang jatuh hingga menutup seluruh bagian aliran anak sungai Pesanggrahan.
Debit air yang tertahan material longsor tersebut pun membuat debit air tak terbendung hingga tumpah ke area perumahan warga.
"Kedalaman air saat ini di perumahan Nerada sebetis orang dewasa. Paling dalam itu sampai sebatas lutut," tutur Lurah Cipayung, Tommy Patria saat ditemui di lokasi.
Namun meski kini sudah terbilang surut, aliran air masih memasuki sejumlah rumah warga yang berada di bantaran kali.
"Sudah mulai surut, hanya aliran sungainya saja. Jadi harapannya jangan sampai hujan lagi," katanya.
Baca Juga :
Sementara itu, petugas gabungan kini masih terlihat berjibaku mengangkat material longsor yang menutup aliran kali.
Untuk menyiasati agar imbas luapan air kali tak meluas, warga beserta petugas gabungan membuat tanggul darurat dengan karung berisikan pasir.
"Saat ini kita akan membuka jalur yang tertutup tertutup longsoran untuk dialiri air sungai. Jadi ada dua jalur. Jadi yang lama ditutup sementara dan dibuka jalur utama, kemudian alir mengalir dan nanti ini dirapihkan," tandasnya.
Sebelumnya, bangunan turap yang berada di kawasan Perumahan Telkom Griya Satwika, Pisangan, Ciputat Timur, Tangsel, longsor akibat guyuran hujan yang deras.
Namun parahnya, material longsor yang cukup besar menghantam tembok pembatas antar perumahan yang terletak di dataran lebih rendah.
Akibatnya, reruntuhan turap yang longsor dan tembok pembatas jatuh ke aliran anak sungai Pesanggrahan hingga menghambat debit air yang deras.
Atas hal itu, debit air pun meluap dan tumpah ke area perumahan Nerada Estate, Cipayung, Ciputat, Tangsel.
BNPB mencatat ada dua kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Ciputat (Kelurahan Cipayung dan Pisangan) dan Kecamatan Pamulang (Kelurahan Pondok Cabe Ilir).
Kejadian tersebut berdampak pada 4.000 jiwa. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan mencatat 90 warga sempat mengungsi. (RED/RAC)