TANGERANGNEWS.com-Sistem pembelajaran tatap muka (TPM) di Tangerang Selatan yang direncakan mulai berlangsung sejak Juli mendatang, terancam batal. Pasalnya, lonjakan kasus COVID-19 kini kian mengganas.
Terakhir tercatat, kota termuda se-Banten ini memiliki zona wilayah penyebaran berwarna oranye dengan tingkat resiko penularan yang cukup tinggi.
Hal itu sesuai dengan data terbaru yang telah dipublikasikan Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Banten pertanggal 16 Juni 2021.
Untuk itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya akan mengkaji ulang terkait nasib sistem pembelajaran tatap muka tersebut.
"Dengan naiknya angka COVID-19 saat ini, maka PTM saya evaluasi lagi. Tadinya kita akan buka pada pertengahan bulan Juli, saya instruksikan kepada kepala dinas untuk melakukan evaluasi lagi dan kemungkinan belum bisa kita laksanakan pada bulan Juli ini," ujar Benyamin saat dijumpai di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangsel, Kamis, 17 Juni 2021.
Meski demikian, ia berharap agar kasus COVID-19 ini dapat menurun sebelum Juli mendatang. Supaya sistem pembelajaran yang telah ditunggu oleh banyak siswa di Tangsel ini, dapat dilaksanakan.
"Kita evaluasi. Tapi saat ini saya mengambil kebijakan bahwa untuk PTM belum bisa kita lakukan. Sampai angka COVID-19 nya turun," terang Benyamin.
Untuk itu, Benyamin kembali mengimbau warganya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan mendukung pemerintah dalam memberantas penyebaran COVID-19 di wilayahnya.
"Mudah-mudahan akhir Juni atau awal Juli angka COVID-19 ini akan turun," pungkasnya. (RED/RAC)