TANGERaNGNEWS.com-Kaget bukan kepalang dirasakan remaja bernama Riko, 16. Ia mengalami kejadian yang sangat mengejutkan ketika dirinya hendak wudu di kamar mandi rumahnya, di Jalan Kedaung, RT 14/09, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Minggu 18 Juli 2021.
Tak ada yang menyangka. Ketika ia sedang menyucikan diri, tiba-tiba lantai kamar mandinya itu ambrol. Ia pun terjerembab dan seketika masuk ke dalam lubang yang cukup dalam.
Ternyata, lubang dengan kedalaman sekitar sembilan meter itu merupakan sumur tua yang telah ditutup dan dijadikan kamar mandi.
Komandan Regu Rescue Tim A Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel Darus Salam menuturkan, insiden itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Ketika itu Riko hendak menunaikan Salat Subuh bersama keluarganya.
"Terus tiba-tiba lantainya ambrol. Akhirnya dia terperosok ke dalam sumur itu," ujar Darus kepada TangerangNews.com.
Seketika, pihak keluarga pun langsung melaporkan insiden itu ke petugas. Saat petugas tiba di lokasi, teruhat sebagian bangunan kamar mandi sudah hancur. Termasuk lubang tersebut.
Usut-usut, sumur tua tersebut ternyata sudah ada sejak lama. Runtuhnya sumur terjadi karena bangunan penyangga sudah rapuh, sehingga tidak mampu menahan beban yang begitu besar.
"Jadi sumur itu ternyata enggak diuruk. Hanya ditutup pakai cor semen. Jadi enggak kuat, bangunan sudah lama juga," ujar Darus.
Tak berfikir lama, setelah memeriksa lokasi Darus dan anggotanya pun langsung melakukan evakuasi terhadap korban.
Saat itu, korban sudah berada di dalam lubang. Namun, tidak terperosok hingga ke dasar sumur. "Kita langsung buat alat penyelamatan. Korban kita ikat dengan tali dan kita angkat ke atas secara perlahan," tuturnya.
Proses penyelamatan berjalan begitu dramatis dan berjalan cukup lama. Petugas memerlukan waktu hingga 90 menit untuk mengangkat korban yang sudah dalam kondisi syok tersebut.
"Kita minta korban tenang dan tidak panik. Evakuasi cukup lama. Karena badan korban menyangkut di reruntuhan puing dan tanah. Jadi kita ikat badannya, saya tahan. Anggota lain mengangkat sisa puing dan tanah yang tersangkut agar korban dapat bergerak dan diangkat," sambungnya.
Setelah menguras waktu, akhirnya korban dapat diselamatkan dan dikeluarkan dari bibir sumur yang hanya berdiameter satu meter tersebut.
"Korban masih syok. Ada luka sedikit, seperti tersayat patahan ubin atau puing-puing. Langsung saya minta agar korban diurut," tandasnya.