TANGERANGNEWS.com-Tak hanya hobi mengkoleksi motor besar saja, Komunitas Bikers Senang Kencang rupanya juga memiliki jiwa besar dengan tetap menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama di masa sulit pandemi COVID-19 ini.
Dengan tetap mengendarai sepeda motor berkapasitas tingginya itu, mereka menyambangi satu persatu kediaman anak yang lebih dulu ditinggal kedua orang tuanya karena terinfeksi COVID-19.
Seperti salah satunya yang berlokasi Jalan Pinus Raya, Pamulang Barat, Tangsel pada Jumat, 6 Agustus 2021.
Founder Komunitas Senang Kencang, Wahyu Kandacong menerangkan kegiatan sosial ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang secara langsung telah terdampak COVID-19.
"Jadi kami bukan hanya memiliki motor besar tetapi kami juga memiliki hati yang besar untuk membantu sesama. Mudah-mudahan apa yang kami berikan bisa membantu meringankan beban teman-teman yang ada di sini," ujar Wahyu kepada awak media.
Selain menyalurkan santunan, para bikers tersebut juga turut menebar keceriaan para anak yatim piatu, dengan caranya sendiri.
Usai memberikan bantuan, Wahyu mengajak anak-anak yang nasibnya kurang beruntung tersebut untuk berkeliling menggunakan motor gede yang dikendarainya.
Cara mereka itu pun nampaknya berhasil. Keceriaan pun terpancar dari wajah anak-anak belia yang telah ditinggal oleh kedua orang tuanya tersebut.
Wahyu mengatakan, aksi sosialnya tersebut tak berhenti sampai di sini. Ia masih akan bergerak untuk membantu sesama.
Wahyu mengatakan, kegiatannya kali ini juga dilakukan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76.
"Jumlah santunan terdapat sebanyak 76 paket, sesuai dengan usia kemerdekaan RI kali ini. Ke depan Insya Allah target kita adalah daerah Cisauk," tuturnya.
Sementara itu, Toto Sunarto, 73, kakek dari salah satu anak yatim piatu yang disantuni, mengatakan bahwa bantuan yang disalurkan oleh para bikers ini sangatlah berguna baginya.
Terutama di masa sulit pandemi COVID-19 yang belum diketahui ujungnya ini.
Pasalnya kini ia hanya hidup bertiga, bersama istri dan cucu yang telah ditinggal oleh kedua orang tuanya karena COVID-19, Maret 2020 lalu.
Cucunya tersebut, kata Toto, ditinggal oleh kedua orang tuanya hanya dalam kurun waktu hari.
"Awalnya, bapaknya yang meninggal saat Maret. Lalu 10 hari kemudian, disusul oleh ibunya. Sekarang kami hanya tinggal bertiga," tuturnya.
Sementara itu, kakek dari anak yatim piatu lainnya, Eko Riono mengucapkan terima kasih kepada Komunitas Senang Kencang karena telah membantu dirinya meringankan beban untuk mengurus cucu-cucunya.
"Alhamdulillah, terima kasih untuk temen-temen motor gede, Alhamdulillah masih ada orang baik di Indonesia ini," tandasnya.