TANGERANGNEWS.com-Kebakaran hebat melanda salah satu toko bangunan milik Benyamin yang terletak di Jalan Raya Jombang No. 23 RT 03 RW 03, Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Sabtu, 30 Oktober 2021.
Kobaran api yang kian membesar dibarengi dengan kepulan asap hitam itu, mulai terlihat sejak pagi hari, tepatnya pukul 04.50 WIB.
Sontak, peristiwa itu pun membuat pegawai dan warga di sekitar lokasi panik. Mereka akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel.
"Objek yang terbakar adalah toko bahan bangunan. Bangunan tersebut berlantai dua. Kejadiannya itu pagi tadi," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Uci Sanusi saat dihubungi TangerangNews.com.
Kobaran api terlihat begitu mengganas menghabisi seluruh isi toko bangunan tersebut. Si jago merah pun kian membesar lantaran banyak cairan dan bahan yang sangat mudah terbakar.
Bahkan, api baru benar-benar dapat ditaklukan pada siang hari, sekitar pukul 13.20 WIB.
"Kami menerjunkan 10 armada, termasuk tim rescue. Pemadaman sih sebetulnya enggak terlalu lama. Karena kami bisa melokalisir bangunan pokok dari toko bangunan itu. Tapi yang lama itu pendinginan, karena banyak cairan mudah terbakar. Jadi mudah semakin menyebar," terang Uci.
Petugas pemadam pun sempat kewalahan dalam menjinakkan si jago merah. Bahkan saat bergelut melawan kobaran api, terdapat seorang personel pemadam kebakaran yang harus dilarikan ke Rumah Sakit.
Matanya, kata Uci, terkena tetesan cairan panas saat berusaha memadamkan api.
"Kena semacam tetesan, entah cat atau tiner gitu. Karena sedang memadamkan di bawah, dan di atas ada cairan tiner dan sebagainya. Dibawa ke IGD IMC Jombang. Dicuci, kotoran juga banyak yg keluar. Sekarang sudah bisa melek, sudah dipulangkan. Dan semoga baik-baik saja," tuturnya.
Selain seorang personel, terdapat pula satu korban lainnya yang mengalami luka ringan.
"Ada pegawai yang tangannya luka ringan. Mungkin saat itu dia menyentuh benda yang panas," ujarnya.
Uci menduga, kebakaran hebat tersebut terjadi lantaran adanya korsleting listrik pada bangunan tersebut.
"Dugaannya dari para anggota adalah adanya korsleting listrik. Untuk kerugian, kalau dari anggota sih, ya sifatnya menaksir. Mungkin sampai Rp1 Miliar," pungkasnya.